Warga Desa Jaya Karet Waspada Serangan Buaya

    SAMPIT – Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan merupakan salah satu desa yang warga beberapa kali menjadi korban serangan buaya muara Sungai Mentaya. Terkait dengan imbauan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) agar masyarakat waspada terhadap serangan buaya, Kades Jaya Karet, Pauji, mengungkapkan bahwa saat ini warga di desanya memang sudah lebih waspada terhadap potensi serangan buaya muara.

    “Saat ini warga sudah tidak sembarangan lagi kalau mandi di Sungai Mentaya. Biasanya hanya mengambil air dengan gayung atau ember saja, tidak langsung mandi di sungai,” terang Pauji, saat dikonfirmasi Beritasampit.com, Sabtu (30/1).

    Disampaikan Pauji, belakangan ini tidak terlihat adanya kemunculan buaya muara di sekitar desa mereka. “Mudah-mudahan tidak ada serangan buaya muara lagi. Saat ini sudah jarang terlihat kemunculan buaya muara di sekitar desa,” jelasnya.

    Seperti diketahui, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit, meminta kepada masyarakat di pesisir Sungai Mentaya agar lebih berhati-hati terhadap serangan buaya, sebab selama lima bulan kedepan sejak januari ini merupakan masa dimana buaya muara mengganas.

    “Dari data kami, sejak Januari hingga Maret merupakan siklus dimana buaya muara mengganas, sebab saat saat itu memasuki masa musim kawin buaya” ujar Kepala BKSDA Pos Sampit, Muriansayah, Rabu (27/1).

    Muriansyah pun mengimbau, bagi masyarakat di pesisir Sungai Mentaya khususnya di wilayah selatan Kotim yang berdekatan dengan laut, agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai maupun anak sungai.

    “Bagi masyarakat di daerah Samuda, khususnya Pula Hanaut dan Pulau Lepeh saya minta untuk berhati-hati,” imbau Muriansyah. (Saf/Beritasampit/300116)