Abrasi Pantai Ancam Desa Kraya, Sejumlah Warga Merelokasi Rumahnya

    PANGKALAN BUN – Kepala Desa Keraya Suharmalik Kecamatan Kumai Kabupaten Kobar,mengatakan hantaman abrasi pantai telah memaksa sejumlah warga Desa Keraya yang berdiam di bibir pantai merelokasi rumah mereka.
    “Bahkan jalan penghubung antar desa dan beberapa jembatan di desa ini juga sempat terancam tergerus abrasi. Saya berharap pemerintah juga memperhatikan kearifan lokal di masyarakat sebelum melaksanakan pembangunan agar hasil yang didapat sesuai harapan semua pihak”,ungkap Suharmalik, saat melaporkan ke Hamdhani SIP M Sos saat dialog dengan warga kelompok tani dan nelayan usai acara penanaman mangrove di Desa Kraya.

    Menurut Hamdhani, sejumlah upaya menahan laju abrasi telah dilakukan pemerintah daerah dan pusat misalnya dengan membangun tembok pemecah ombak dan menginisiasi reboisasi hutan mangrove. Inisiasi tersebut telah memancing keterlibatan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk melakukan upaya serupa.

    “Saya menghargai langkah pemerintah, begitu juga dengan kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas yang telah mereboisasi hutan mangrove guna mengantisipasi akibat lebih jauh dari abrasi,” ungkap Hamdhani.

    Terpisah Erdy Setiawan ST Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Kobar,saat dikonfirmasi beritasampit.co.id Selasa (14/3),mengatakan bahwa untuk penanggulangan abrasi pantai di Desa Kraya tahun ini 2017 mendapat kucuran dana sekitar Rp 4 miliar dan dari APBD Kobar Rp 400 juta.

    “Memang ada beberapa titik kritis di pantai Desa Kraya,dan untuk mengantisifasinya tahun ini akan dibangun penahan abrasi di Desa Kraya”,beber Erdy Setiawan.

    (Man/berita sampit)