“DOMAIN” DONGENG MUSIK DAN PERMAINAN INOVASI PEMBELAJARAN GERAKAN NASIONAL AKU ANAK JUJUR DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    KONDISI  masyarakat Indonesia saat ini sangat memprihatinkan,  hal ini ditandai dengan terjadinya berbagai penyimpangan  yang dilakukan paara pemimpin  bahkan juga pada masyarakat umum. Penyimpangan  yang terjadi di  masyarakat  misalnya  banyaknya pelajar yang tawuran,  mencuri, mencontek, pelecehan seksual, penggunaan narkoba, dan berbagai jenis penyimpangan-penyimpangan perilaku sosial lainnya. Sedangkan dikalangan pemimpin  penyimpangan banyak terjadi,  ditandai dengan banyaknya  yang korupsi,  dan  memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingannya sendiri  atau golongan. 

    Hal ini menunjukkan mulai pudarnya nilai-nilai kejujuran yang dimiliki bangsa Indonesia. Kejujuran sudah mulai  ditinggalkan, baik kejujuran kepada diri sendiri ataupun kejujuran terhadap orang lain.  Masalah-masalah tersebut  jelas  akan menghambat kemajuan bangsa Indonesia. Saat ini ketidakjujuran sudah di anggap sebagai hal yang sudah biasa, dapat dilihat dari  realita yang terjadi di negeri ini, khususnya di dunia pendidikan, dimana contek -mencontek sudah menjadi hal yang biasa.  Seperti pada kasus yang terjadi pada Alif siswa Kelas VI SDN Gadel II Surabaya, “Kisah Siami bermula dari laporan buah hatinya, Alif, yang  cukup cerdas. Saat Ujian Nasional (UN), Alif diminta gurunya untuk memberikan contekan pada teman-temannya, sesampainya di rumah, Alif mengadu kepada ibunya, seorang mantan buruh pabrik sepatu. Siami lalu mengadu ke kepala sekolah dan komite sekolah, namun tidak digubris. Kasus ini lalu masuk media massa sehingga menarik perhatian Walikota Surabaya. Kepala sekolah dan dua guru SD tersebut mendapat sanksi. Sedangkan warga Gadel marah besar pada Siami dan keluarganya dan menyebutnya sebagai, “sok pahlawan”,  dan “tak punya hati.

    Menurut Dr. Rose Mini, empati, nurani dan perkembangan moral ibu mempengaruhi perkembangan moral anak melalui gaya pengasuhan yang digunakan ibu. Prilaku  manusia itu  dipengaruhi oleh 83% apa yang dilihat, 11 % apa yang didengar, dan 6% sisanya campuran.  Amat sulit membangun kejujuran di usia dewasa jika pondasinya  tidak dibangun dan dikuatkan pada usia dini. Anak Usia Dini belajar melalui pengalaman langsung dari semua hal yang melibatkan  panca inderanya dan dari sikap – sikap yang dapat ditirunya dari lingkungannya.

    Salah satu dari sepuluh prinsip pembelajaran anak usia dini adalah berorientasi pada pengembangan nilai – nilai karakter. Jujur adalah salah satu dari nilai – nilai karakter yang harus dikembangkan untuk anak usia dini. Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek, moral, dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keteruaterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan penipuan, dan lainnya.

    Pengembangan nilai kejujuran pada anak usia dini dapt dilakukan melalui penanaman sikap – sikap keteladanan dan pembiasaan melalui berbagai kegiatan yang memperkaya pengalamannya sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia dini.

    Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan ( fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar  – benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun – temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral ( mendidik), dan juga menghibur.

    Kegiatan mendongeng dapat menjadi saat yang tepat untuk menyampaikan pesan – pesan moral tentang kejujuran kepada peserta didik melalui cerita yang menarik,dilengkapi dengan alat peraga edukatif yang menunjang cerita serta diiringi
    Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat – alat yang dapat menghasilkan irama. Mendengar music pula adalah sejenis hiburan. Musik dapat disertai dengan gerak dan lagu yang tentunya menambah keharmonian yang membuat siapa saja menjadi senang.

    Musik yang digunakan pada GERNAS MANJUR( Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur) adalah sebuah musik yang disertai dengan gerak dan lagu yang berjudul “ Kumbi Anak Jujur”.

    Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang – senang, menisci waktu luan, atau berolahraga ringan. Permainan dapat dilakukan sendiri atau secara berkelompok.

    Dakon atau Congklak adalah nama alat sebuah permainan yang dilakukan oleh dua orang saja. Adapun cara permainannya adalah dengan melakukan pembagian biji – bijian yang sebelumnya disediakan dalam lubang – lubang dakon. Lubang – lubang dakon berjumlah 14 lubang kecil di sisi kiri dan kanan papan, dan 2 lubang besar di tengah masing – masing ujung ke 14 lubang kecil.

    Dakon merupakan suatu permainan tradisional dan sederhana yang dapat melatih kejujuran. Nilai – nilai kejujuran yang dapat ditanamkan melalui permainan tersebut anak akan dilatih  terbuka dan tidak berbohong sampai di mana biji – bijian di tangan habis.

    Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk berpartisipasi dalam lomba inovasi pembelajaran yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI bersama Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) yang mengadakan Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur ( GERNAS MANJUR) melalui DOMAIN ( Dongeng Musik dan Permainan) yang serentak dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2016.

    Karya Nyata Inovasi Pembelajaran ini berhasil masuk sebagai pemenang terbaik Tingkat Nasional yang mana penghargaannya diberikan pada tanggal 31 Agustus 2016 bertempat di Ecovention Ancol Jakarta yang mana pada saat penyerahan penghargaan itu juga dihadiri oleh Bunda PAUD Kabupaten ( Ary Egahny Ben Bahat, SH) yang memberikan testimoni tentang Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur.

    Penulis : Sri Rahayu, S. Pd. I