​Kotim Berduka, Legislator ini Prihatin, Minta Semua pihak dan Dinas Terkait Bisa Ambil Kebijakan

    SAMPIT – Maraknya kasus tragis pembuangan bayi dan bunuh diri yang menimpa Kotawaringin Timur (Kotim), khususnya di Kota Sampit, dalam beberapa bulan belakangan ini membuat anggota komisi III DPRD Kotim, H Abdul Sahid prihatin dan geram.

    Anggota DPRD Fraksi Partai PKS tersebut mengatakan bahwa pembuangan bayi dan bunuh diri sangat dilarang dalam agama mana pun. “Sungguh kasus pembuangan bayi dan bunuh diri sangat dilarang di agama mana pun,” ujar Sahid, Jumat (30/6/2017) malam.

    Selain itu juga, anggota DPRD dari wilayah dapil 5 ini juga menyadari bahwa maraknya kriminalitas kasus pembuangan bayi dan bunuh diri dalam beberapa hari ini adalah tanggung jawab semua pihak untuk meminimalisirnya, terutama peran pemerintah daerah.

    Sebab menurutnya, pemerintah daerah melalui dinas terkait diharapkan segera merespon kasus ini, karena jika dibiarkan maka kejadian yang sama akan kembali terulang dan marak, hingga keadaan di Kotim kian memprihatinkan.

    Oleh karena itu, Abdul Sahid meminta, baik dari Dinas sosial, Dinas Pemberdaya Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendali Penduduk dan Keluarga Berencana hingga tokoh agama, guru-guru, dan tokoh masyarakat turut terlibat dalam pengendalian ini supaya kasus ini tidak terjadi lagi di Kotim.

    “Sebagai bahan deteksi awal, dan pencegahan agar kasus ini tidak terjadi lagi, diharapkan semua terlibat, untuk menyelesaikan masalah ini. Jika memang karena faktor ekonomi atau masalah keluarga, tentunya dinas terkait yang turun tangan supaya mengambil kebijakan cepat,” sarannya.

    Selain itu lanjutnya, dia berharap peran tokoh agama, tokoh masyarakat, pemangku adat dan guru-guru untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat agar punya sikap optimisme untuk berharap baik dan jangan pernah putus asa. Hinga menanamkan ilmu keagamaan dan keimanan kepada masyarakat.

    Dalam dua bulan terakhir di Kotim sangat berduka dan digemparkan dengan kejadian yang tragis diluar naluri kemanusiaan. Dari kasus yang menngemparkan publik yaitu maraknya pembuangan bayi yang dalam dua bulan ini saja sudah ada 3 kasus.

    Kemudian disusul kasus bunuh diri 2 kasus ditambah dengan percobaan bunuh diri. Dari kasus-kasus tersebut, sampai sekarang belum bisa terungkap pelaku pembungan bayi baik di Kota Sampit.

    (fzl/beritasampit.co.id)