Reuni Akbar 15 Angkatan SMP 1 Samuda Terselenggara Sukses

    SAMPIT – Reuni Akbar alumni yang dilaksanakan para alumni Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Samuda angkatan 1986 terselenggara sukses. Ajang silaturahmi reuni akbar alumni melibatkan 14 angkatan mulai 1979 – 1993 berlangsung dihalaman SMP 1 Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim).

    Acara yang dikemas alumni angkatan ’86 sesungguhnya mendorong dan memotivasi para angkatan alumni lainnya. Dengan tergagasnya itu, setidaknya perlu adanya ke lintas reuni alumni yang semakin besar lagi untuk tahun -tahun berikutnya.

    Pada acara tersebut, para alumni senior maupun junior sangat mengapresiasi adanya kegiatan yang memang tujuan reuni sebenarnya sebagai ajang silaturahmi yang berdampak positif, terhadap lingkungan sosial sesama alumni, sekolah serta para guru, dan kembali mengingat kenangan satu sama lainnya yang sudah puluhan tahun terpisah.

    Demikian mottonya, ‘Yang Jauh Didekatkan, Yang Dekat Dieratkan, Dirajut dengan Tali Silaturahmi’. Ketua Ikatan Alumni Angkatan 86, H Akhmad Wahyudi mengatakan, maksud dan tujuan angkatannya melaksanakan reuni ini semata – mata hanyalah ingin mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan sesama alumni SMP 1 Mentaya Hilir Selatan, khususnya alumni 1986 saja.

    Mengingat pentingnya reuni melibatkan berbagai angkatan sehingga tercetuslah keinginan bersama teman lainnya mengundang angkatan yang senior dan junior. Dikatakannya, reuni adalah salah satu jalan menyambung dan memelihara tali persaudaraan, persahabatan dan silaturahim yang dianjurkan.
    Seperti motto yang telah kami sepakati bersama. “Yang Jauh Didekatkan, Yang Dekat Dieratkan, Dirajut dengan Tali Silaturahmi,” ujar Akhmad Wahyudi kala menyampaikan sambutan dihadapan 15 angkatan yang berhadir, Kamis (29/6/2017).

    Menurutnya, dengan reuni ini kita mengenang masa dahulu, selama kita bersekolah pada SMP 1 Samuda, dan sekarang SMP Mentaya Hilir Selatan. Dan kita juga sama-sama sepakat untuk menanggalkan atribut dalam diri kita, seperti pangkat, jabatan, status sosial, kekayaan dan lain-lain, ujarnya.

    Sambungnya lagi, kita bersedia dipanggil dan memanggil teman-teman kita seperti waktu kita sama-sama sekolah dulu. Tanpa menggunakan embel-embel, Pak, Bu, Komandan, Bos dan lain-lain. Kesetaraan kita ber reuni juga bisa membaur bersama-sama dengan saling membagi cerita. Kita juga tidak ingin reuni ini sebagai tempat kumpul, temu kangen atau hura-hura seperti anggapan sebagian orang.

    “Pahal hal yang kami inginkan dalam kegiatan ini meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sosial sesama alumni, sekolah, para guru serta masyarakat. Sehingga berkumpulnya kita bisa memberi manfaat kepada semua,” harapnya. Kepala Sekolah SMP 1 MHS, Hamdin, MPd mengucapkan kepada panitia pelaksana khususnya alumni ’86 nan membikin acara ini berbeda dari biasanya.

    “Saya ingat tahun1991 ada disini. Perasaannya baru dua kali acara reuni tetapi tidak disekolah, ditempat lain. Seakan -akan sebagai undangan ya biasa aja gitu. Dan hari ini berbeda jauh, kami dilibatkan. Kami merasa bagian dari kegiatan ini. Kalau dulu hanya sebagai tamu. Sekarang menjadi bagian keluarga. Dan anak-anak sekolah kami dilibatkan. Mudah- mudahan kegiatan ini bisa berjalan lebih baik lagi dan juga menyentuh ke hal pokoknya,” ungkapnya.

    Dikatakannya, Kami dalam persfektif guru, hari ini berkaca-kaca melihat anak didik guru yang terdahulu kompak mengingat masa sekolahnya. Kenapa? Karena anak-anak didik beliau walaupun yang hanya tiga tahun berada disini, tapi berhasil. Sekarang mereka kembali mengabdikan diri disini. Alhamdulillah, begitu kata Hamdin dengan nada terharu.

    Dia mengakui, meskipun pendidikan yang mereka berikan selama tiga tahun, tetapi doa kami sepanjang jaman, sepanjang jalan. Kami ikhlas melaksanakan profesi sebagai guru. “Dengan kehadiran bapak-bapak alumni SMP ini menggugah hati saya pribadi untuk menjadikan dunia pendidikan ini lebih baik lagi,” katanya terkesan.

    Perwakilan Alumni 1983, yang juga Guru Besar Universitas Gajah Mada, Prof Rusdi Akbar yang turut berhadir mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan alumni yang diselenggarakan dihalaman sekolah tersebut.

    Dan hati ini katanya bergejolak tak mampu mengungkapkan semua, karena menurutnya, bicara dalam sejarahnya dimuka rekan alumni dan guru-gurunya membuat ritme pembicaraan yang nilainya amburadul dalam sejarah hidupnya hanya disini, karena semakin bergejolaknya hati ini mengingat masa sekolah disini yang sekitar 30-an lalu ditinggalkan.

    Kini memory itu muncul disini bersama guru – guru dahulu yang ada didepan sekolah ini. Menurutnya, kalau acara reuni maka ada tiga sebetulnya yang terlibat, guru, siswa dan teman-temannya. Apakah ada jadi camat, bupati dan gubernur apapun itu, itulah rekan reuni,” ujarnya.

    Dia berharap ajang ikatan alumni yang digagas oleh Alumni ’86 ini menjadi awal yang baik untuk SMP 1 Samuda dulu namanya. SMP 1 Mentaya Hilir Selatan sekarang. “Saya menyarankan kepada teman-teman untuk membuat ikatan alumni SMP Samuda yang lintas angkatan. Silahkan teman-teman disini yang jadi penggeraknya. Hati ini masih disini yang tidak berubah,” ujarnya terharu.

    Sementara, perwakilan Alumni 1979, Ir H Eddy Masyami menambahkan, apa yang dikatakan Prof Rusdi Akbar itu sangat kita apresiasi untuk reuni lintas angkatan sangat tepat. Dengan konsep gagasan yang terbangun tentunya akan tergerak dengan sendirinya.

    “Yang sekarang kita reuni ada 15 angkatan, seandainya dalam satu angkatan ada 75 orang dikalikan 15 orang. Saya ambil saja secara global 1.000 orang. Kalaupun kata Kepala sekolah yang lulus siswanya menerima nomor induk kesiswaan (NIK) sudah 6.007 orang. Kalau kita bisa membantu setiap bulan Rp 1.000, aja dikalikan 12 bulan dikalikan dengan 5 tahun, Insya Allah mungkin kita bisa bantulah 2 ruangan sekolah ini dan Itu hanya oret-oretan yang saya tidak pandai matematika sebesar Rp 600 juta,” katanya merendah.

    Lanjutnya, kalau saja kita bisa bersatu dalam ikatan alumni secara lintas angkatan, alangkah indahnya kita bisa memberikan sesuatu kepada sekolah kita ini,” ujar Camat Pulau Hanaut ini. Usai acara siang itu, beberapa angkatan memberikan sumbang sihnya kepada sekolah yang telah mereka kenang tercurah dihalaman sekolah ini.

    Dari angkatan’ 79 menyumbangkan seperangkat kumputer lengkap, angkatan ’86, bantuan beli alat drum band, angkatan ’90 memberika Ro 10 juta pembangunan WC yang rusak, angkatan ’91 dan ’93 menyumbang masing-masing 1 unit AC.

    (mar /beritasampit.co.id)