​Lapas Klas II B Pangkalan Bun Ternyata Banyak Perempuan Cantik Jadi “Seniwati” 

    PANGKALAN BUN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jaman dulu, sering dikenal salah satu tempat ‘tahanan’ yang cukup mengerikan, dan para penghuninyapun kelihatan ‘kumuh’ dan layu, namun berwajah ‘garang’ lantaran miskin pembinaan. Bahkan untuk melihat tahanan perempuan yang berwajah ‘cantik’ sulitnya bukan main.

    Seiring dengan sang ‘waktu’ yang diwarnai pergantian presiden dan kabinetnya, kini sosok Lembaga Pemasyarakatan jadi beruba total, bukan lagi salah satu tempat tahanan yang ‘mengerikan’ tapi berubah menjadi tempat pembinaan. Sehingga para tahanan yang keluar dari Lapas, banyak yang mendapat ilmu pendidikan.

    Seperti halnya di Lapas Kelas II B Pangkalan Bun, ternyata kini banyak perempuan berparas cantik. Bahkan mereka bukan hanya cantik tapi mampu menjadi “Seniwati”. Buktinya,saat Peringatan HUT Ke 72 RI dan Upacara remisi, Bupati/Wakil Bupati dan Unsur Forkompinda Kabupaten Kobar bersama rombongannya, nampak terbelalak melihat Tarian Adat Dayak di Lapas Kelas II B Pangkalan Bun.

    Sipa yang tidak terbelalak,para awak media pun sama,begitu Bupati Hj. Nurhidayah dan Wakil Bupati Ahmadi Riansyah, yang sebelumnya, disambut upacara Potong Pantan, begitu masuk ke Kantor Lapas bagian dalam, disambut pula barisan perempuan cantik yang berbusanan adat dayak.

    Setelah Bupati dan Wakil Bupati serta rombongan duduk dikursi undangan, mengalun lah suara musik adat daya, yang diwarnai tarian lenggak-lenggoknya tubuh semampai penuh gemulai sejumlah perempuan cantik, berkulit kuning langsat yang menghamburkan senyum.

    Saat perempuan cantik penuh gemulai menari mengikuti irama musik khas dayak, banyak yang tidak menyangka.Ternyata sejumlah perempuan cantik yang menari itu,semuanya dari Warga Binaan (WB) Lapas Kelas II Pangkalan Bun.

    “Nama saya Erna Pak” jawab perempuan cantik itu, saat dibincangi beritasampit.co.id usai acara. “Saya, belum pernah ikut menari, setelah di Lapas, kemudian mendapat pembinaan menari, jadi baru sekarang saya bisa ikut menari menyambut Ibu Bupati dan semu rombongannya,” jawab Erna, yang mengaku warga Plingkau Pangkalan Bun.

    Terpisah Kalapas Klas II B Pangkalan Bun, Arie Gunawan, mengatakan semua bisa dibina, kalau kita ada kemauan keras. Seperti halnya sekarang dalam kepemimpinannya, berbagai pembinaan kepada warga binaannya, mulai dari perkebunan, perikanan, pertanian sayuran, peter nakan, pramuka, kerajinan tangan, kebudayaan, kini di Lapas Klas II B Pang kalan Bun, semakin meningkat.

    (man/beritasampit.co.id)