Setelah Lantunan Azannya Bikin Haru di Jeddah, Ini Kejutan Luar Biasa yang Diterima Warga Kalteng Ini… (2-habis)

    Mendapat kesempatan bisa menjadi muazin dadakan di masjid Khadijah Al Atha di Jalan Malik Fahad Hayya Linjahah Jeddah, menjadi anugerah luar biasa bagi Yazid Fakhri. Petugas haji asal Kalimantan Tengah ini tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah.

    Yazid mendapat kesempatan menjadi muazin dadakan pada Sabtu (16/9) karena muazin resmi Masjid Khadijah Al Atha, tidak datang hingga waktu magrib tiba. Tak disangka, suara merdu lantunan azan khas Indonesia yang dibawakan Yazid, membuat jemaah masjid menjadi hening dan terharu.

    Kekaguman terhadap suara merdu pria yang merupakan petugas haji Kalimantan Tengah itu juga datang dari pengurus masjid. Mereka yang awalnya ragu memberi izin Yazid menjadi muazin dadakan saat itu, malah takjub setelah mendengar lantunan azan yang dibawakan Yazid. Setelah salat berjemaah, Yazid diminta menunggu Imam Masjid karena akan ada yang ingin dibicarakan. Ternyata dia ditawari menjadi muazin resmi masjid tersebut. Bahkan Yazid diminta tetap tinggal di Jeddah setelah musim haji untuk membantu mengelola masjid.

    Namun karena terikat tugas, Yazid tidak dapat berlama-lama di masjid. Sebelum kembali ke hotel, pihak pengurus masjid mencatat nomor telepon Yazid.
    Tak disangka, keesokan harinya, Yazid dijemput di hotel untuk diajak berjalan-jalan di Jeddah bersama Saeed. Ternyata Saeed diperintahkan oleh Imam Masjid mengajak Yazid ke toko pakaian Arab. Di sana Yazid dibelikan tiga stel pakaian Arab sebagai hadiah.

    “Sambil masih bingung saya terima sambilmengucap syukur bukan besar atau kecilnya hadiah itu tapi bagaimana mereka memberi penghargaan kepada saya. Air mata saya pun tidak terasa mengalir subhanallah walhamdulillah Allahu Akbar,” tutur Yazid sambil berkaca-kaca, seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.

    Sore hari Senin itu Yazid ke masjid dengan baju top syurban serba baru hadiah dari Imam Masjid melalui Saeed. Dia diminta Syeh Saeed untuk azan magrib, kemudian Saeed yang mengumandangkan iqamah dan langsung menjadi imam.

    “Setelah selesai salat, saya buru-buru mau balik hotel tapi saya ditahan dan kami bertukar nomor telepon, kata beliau untuk silaturrahim. Kata beliau, maukah tinggal di Jeddah, saya bilang Insya Allah jika ada izin Allah SWT,” pungkas Yazid.