PALANGKA RAYA – Sungguh Ironis. Calon Ibukota Negara Republik Indonesia, Kota Palangka Raya, Ibukota Provinsi Kalteng menjadi tempat sarang penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, per Januari hingga Oktober 2017. Kota Palangka Raya menempati urutan kedua tertinggi kasus DBD, yakni sebanyak 130 kasus.
Sementara daerah yang memecahkan rekor teratas, di tempati Kabupaten Gunung Mas ( Gumas), dengan jumlah kasus pada periode yang sama mencapai 138 kasus. Sedangkan urutan ketiga di tempati Kabupaten Barito Utara, mencapai jumlah sebanyak 106 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, dr. Endang Srilestari yang diwakili Pengelola Program P2PTV, Rita Juliawaty mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus DBD, diantaranya sanitasi dan kepadatan penduduk.
“Sanitasi yang buruk menimbulkan potensi berkembang biaknya nyamuk, serta kepadatan penduduk dalam satu wilayah. Misalnya akan memudahkan penyebaran nyamuk berpindah dari individu yang satu ke yang lainnya” ucapnya saat dibincangi awak media di ruang kerjanya, Selasa (14/11).
Meskipun dua faktor itu memudahkan nyamuk DBD berkembang biak, bukan berarti tidak ada lagi faktor lain. “Belum melakukan penelitian lebih lanjut, terkait faktor lain yang menyebabkan meningkatnya kasus DBD,” ucapnya. (apr/beritasampit.co.id)
Editor:A. Uga Gara
