Mahasiswi STT yang Meninggal Karena Longsoran, Tiba Hari Ini di Kuala Kurun

    KUALA KURUN- Ressi (22), satu-satunya korban meninggal akibat tertimpa longsoran di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Sangkakala, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ternyata anak dari pasangan Wik Winarto (suami) dan Gadin (istri), warga Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gumas.

    Ibu dari almarhum Ressi yang ditemui beritasampit.co.id di rumahnya Jalan Sangkurun, Tampang Tumbang Anjir mengatakan, kabar duka itu, pertamakali disampaikan oleh pihak STT Sangkakala, sekitar pukul 24.00 WIB, Senin (13/11/2017) malam.

    “Kami ditelepon dari Dosen STT, yang diterima ayahnya. Mengabarkan anak kami Ressi meninggal karena tertimpa longsoran dinding tembok yang meruntuhkan bangunan Asrama, persis dibagain kamar tempat tinggal anak saya,” tutur Gadin, dengan mata yang berkaca-kaca, ketika dibincangi dirumahnya, Rabu (15/11/2017) siang.

    Setelah mendapat kabar duka itu, lanjut Gandin, suaminya Wik Winarto, pada sekitar Pukul 03.00 WIB dini hari, Selasa (14/11/2017), bertolak dari Kuala Kurun menuju Palangka Raya dan langsung menuju STT Sangkakala di Semarang.

    “Ayahnya Ressi begitu mrndapat kabar dari Dosen STT pada paginya langsung berangkat bersama paman kami, Idung. Kabar dari sana, jenazah anak kami krmungkinan sampai di Kuala Kurun, diperkirakan sekitar Pukul 01.00 Wib dini hari, Kamis (16/11/2017),” ungkapnya.

    Seperti diketahui, teman satu kamar Ressi, Marcelina (19), asal Sumba Timur, NTT, mengalami luka di bagian kaki. Sedangkan, mahasiswa lainnya, Imannuel Nuban (21), warga Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, juga terluka. (alf/beritasampit.co.id)

    Editor: A. Uga Gara