Ini Kata Afghanistan Tentang Islam Indonesia, Apa Kata Jokowi?

    Editor: A. Uga Gara

    JAKARTA-Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo-Jusuf Kalla menggelar pertemuan dengan Majelis Tinggi Perdamaian Afganitan (MTP) Afganistan, di Istana Kepresidenan Bogor

    Presiden Jokowi dalam riliesnya yang diposting melalui akun fecebook @ Presiden Joko Widodo mengatakan, tujuh bulan lalu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berkunjung ke Indonesia.

    Lalu sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut, Selasa (21/11/2017, rombongan Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan yang dipimpin Mohammad Karim Khalili juga datang ke Indonesia.

    “Saya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengadakan pertemuan dengan mereka di Istana Kepresidenan Bogor, lalu menikmati minuman dan kudapan di kafe Kebun Raya Bogor,” tulis Jokowi.

    Presiden RI tersebut mebjelaskan, maksud kedatangan MTP Afganistan yang disertai 39 delegasi itu, tiada lain maksudnya adalah meminta kepada Pemerintah Indonesia agar menengahi konflik yang terjadi di Afganistan.

    “Rupanya, mereka mengharapkan peranan Indonesia dalam menengahi konflik yang terjadi di Afghanistan. Khalili menganggap Indonesia sebagai sebuah contoh penerapan Islam yang benar. Mereka ingin berbagi dan belajar banyak mengenai Islam moderat yang ada di Indonesia,” jelas Jokowi.

    Lebih lanjut dijelaskan Jokowi, dalam pertemuan tersebut, Khalili mengakui pengalaman Indonesia dalam mewujudkan toleransi antar suku, budaya dan agama sangat penting bagi negaranya, dan hendak menerapkannya.

    “Kita dianggap netral di tengah, tidak memiliki kepentingan. Jadi, antusiasme yang disampaikan oleh Mohammad Karim Khalili tentu kita sambut baik,” ucap suami Iriana Joko Widodo ini.

    “Saya akan segera mengundang ulama-ulama Afghanistan, Pakistan dan negara lainnya sebagai langkah awal proses perdamaian. Kemudian, bersama-sama dengan ulama di Indonesia, kita bersama-sama mencarikan solusi bagi saudara-saudara kita yang ada di Afghanistan,” timpalnya. (alf/beritasampit.co.id)