Latihan Yudha Wastu Pramuka Ditutup, Danrindam XII/Tanjungpura Minta Prajurit Tak Kenal Lelah Dalam Tugas Dimanapun

    SINGKAWANG – Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam) XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Khairul Anwar Mandailing, SH MTr (Han) resmi mnutupan Latihan Yudha Wastu Pramuka yang ditandai dengan penyematan Brivet dan Baret kepada 138 mantan siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri Tahun Anggaran 2017 di Pantai Pak Lotay Singkawang, Kalimantan Barat.

    Danrindam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Khairul Anwar Mandailing, mengatakan, bahwa latihan Yudha Wastu Pramuka dan Tradisi Pembaretan itu merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari perjalanan hidup prajurit Infanteri.

    Lanjutnya, bahwa Yudha Wastu Pramuka, mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran. 

    “Maka Prajurit Infanteri Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dituntut harus disiplin, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik prima yang dilandasi oleh nilai-nilai jati diri prajurit, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara professional,” ucapnya, usai menutup latihan Yudha Wastu Pramuka di Pantai Pak Lotay Singkawang, Senin (4/12/2017).

    Di era sekarang, jelas Khairul, kemajuan teknologi militer sangat menentukan dalam perang konvensional, apabila terjadi perebutan dan penguasaan wilayah yang dikuasai musuh meskipun musuh sudah dilumpuhkan oleh persenjataan modern zaman sekarang.

    “Pada akhirnya prajurit infanterilah yang akan langsung menguasai dan merebut wilayah musuh itu secara fisik langsung. Oleh karena itu, fisik sebagai prajurit infanteri harus tetap di bina agar selalu siap ditugaskan di medan manapun,” ujarnya.

    Selain itu, katanya, Baret Infanteri adalah lambang kehormatan bagi prajurit Infanteri, yang merupakan Queen of the Battle.

    “Berarti Prajurit Infanteri memiliki kemampuan untuk bergerak disetiap bentuk medan pertempuran baik di hutan, gunung, rawa laut sungai dan pantai. Dimana kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh prajurit diluar kecabangan Infanteri,” tegasnya.

    Ia menambahkan, latihan yang dilaksanakan dari tanggal 11 November – 4 Desember 2017 itu dibagi empat tahap, yaitu tahap basis, hutan gunung, long mars sejauh 175 km dan tahap rawa laut. 

    “Bagi Prajurit Infanteri yang pernah berlatih di Rindam XII/Tanjungpura, harus menjadi prajurit yang militan, yaitu prajurit yang memiliki sikap mental yang ulet, gigih dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan tugas dimanapun”, pesan Danrindam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Khairul Anwar Mandailing. (Rindam XII/TPR for Beritasampit.co.id)