SAMPIT – Pertumbuhan pemukiman penduduk di Kota Sampit maju pesat menuntut kesiapan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk bertindak cepat merespon harapan warga terhadap infrastruktur jalan yang memadai.
Warga kota Sampit yang bermukim di Jalan Metro, kawasan Bundaran KB saat ini sangat mengeluhkan kondisi jalan mereka yang mereka lalui rusak parah saat musim hujan saat ini.
Pengamatan beritasampit.com pada ruas jalan yang fungsional sepanjang 1 Km tersebut, kondisi jalan sangat sulit untuk dilewati kendaraan roda empat. Jarak membentuk kubangan cukup dalam.
Kerusakan semakin parah akibat luapan air dari draenase sekitar yang memang tidak maksimal berfungsi karena masih banyak belukar dari tanah kosong.
Beberapa warga sekitar, mengaku kewalahan mengatasi ruas jalan itu, mereka berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum turun tangan membantu sehingga jalan bisa fungsional dan lancar.
“Jalan ini dibangun swadaya oleh warga, kami berharap karena pemukiman penduduk bertambah terus dinas PU bisa membantu,”kata Hendri.
Pihaknya tidak terlalu muluk-muluk berharap diaspal, karena prosesnya panjang dan lama. “Setidaknya saat ini kami memerlukan ada program penimbunan dan perbaikan draenase dulu, biar air tidak meluber ke badan jalan,”ucapnya.
Harapan serupa juga disampaikan, Eza juga warga setempat, dia mengaku kesulitan menjalankan aktivitasnya karena kondisi jalan yang demikian. Menurut dia, jalan rusak tidak hanya mengganggu kenyamanan tapi juga membuat kendaraan menjadi cepat rusak.
“Kurangnya kepedulian pemerintah membuat warga di sini sering berinisiatif untuk menimbun kubangan-kubangan itu, namun saat hujan turun tanah-tanah tersebut tergerus lagi ke saluran air sehingga kembali menjadi kubangan dan saluran air dangkal,” kata Eza.
Dia berharap pihak kelurahan juga turun memberikan imbauan kepada warga dan pemilik tanah kosong untuk membuat dranainse, karena kawasan Jalan Metro ini akan maju pesat ke depan.
Kondisi Jalan Metro saat ini memang sangat tidak nyaman, kendaraan roda dua yang melintas tidak bisa mengambil lintasan lurus dan harus berbelok-belok menyiasati gundukan kubangan-kubangan yang cukup di sepanjang jalan tersebut.(vis\280115\beritasampit.com)
