Puluhan Remaja Tolak Perayaan “Valentine Day”

    SAMPIT – Puluhan pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai kelompok di Kabupaten Kotawaringin Timur, melakukan aksi simpatik menolak perayaan “Valentine Day” yang biasanya dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Aksi damai ini dilaksanakan di Bundaran Kota Sampit, dekat Kantor Bupati Kotim, Jum’at (13/2) siang.

    Dari pantauan Beritasampit.com di lapangan, aksi simpatik yang dilakukan kebanyakan dari kalangan perempuan yang tergabung dalam Rumah Nurul Fikri (RNF) Kotim, IMMI Kotim, HMI, Odozer Kotim dan komunitas lainnya yang ada di Kotim.

    Salah satu peserta aksi simpatik menolak perayaan “valentine day” atau hari kasih sayang, Misbahul Munir mengatakan, “valentine day” merupakan kebiasaan dari adat negara-negara barat dan bukan merupakan adat timur karena adat timur dilakukan setiap hari harus saling menyayangi.

    “Di agama Islam diajarkan kalau kasih sayang dilakukan setiap saat, bukan dilaksanakan dihari-hari tertentu saja, terlebih dilakukan setahun sekali,” ungkapnya.
    Mereka menilai perayaan Hari Kasih Sayang itu tidak sesuai dengan budaya masyarakat timur. Disinyalir setiap pesta perayaan yang dilakukan sangat rentan menjerumuskan generasi muda ke pergaulan bebas, seperti seks bebas, narkoba dan pesta lainnya yang memberikan contoh tidak mendidik.

    Untuk menyampaikan orasinya, seluruh pendemo melakukan dengan jalan kaki mulai dari Kantor Kementerian Agama Kotim, menuju bundaran Sampit tepatnya tidak jauh dari Kantor Bupati dan Polres Kotim.

    Aksi ini juga dilakukan untuk mengajak masyarakat Kotim dan juga generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar. Mereka juga mengajak masyarakat memperkuat iman melalui agama dan mempertahankan budaya timur yang kini mulai terkikis seiring perkembangan zaman. (nat/bro/130215/beritasampit.com)