Harapan Baru di Tahun Kambing Kayu

    SAMPIT – Imlek 2566 yang merupakan tahun kambing kayu, memberikan harapan baru pada setiap orang. Tak terkecuali bagi masyarakat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya warga keturunan Tionghoa yang selalu memperingati momen ini.

    Berbagai ritual pun dilaksanakan, sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Selain mengucap syukur, mereka juga memaknai tibanya awal tahun China ini dengan introspeksi diri agar menjadi lebih baik.
    Pantauan beritasampit.com pada Rabu (18/2) malam, warga keturunan Tionghoa sangat

    khusuk melaksanakan ibadah. Kegiatan ritual tersebut dilakukan untuk mengucap syukur atas bertambahnya umur, berkah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa selama hidup mereka.

    Tak lupa harapan mereka ucapkan kepada Tuhan sebagai harapan akan nasib baik di tahun yang baru. Tahun kambing kayu ini diharapkan bisa dilalui dengan penuh kedamaian dan keberkahan bagi semua orang.

    Pengurus Vihara Karuna Maitreya Jalan Caman Sampit, Yohanes mengatakan, Imlek tahun ini adalah tahun kambing kayu yang melambangkankasih sayang dan rasa berbakti serta sifat-sifat penting yang diagungkan oleh cendekiawan masa lalu.

    “Kita laksanakan Imlek tahun ini dengan sesederhana mungkin. Kita juga ingin kehidupan baru, yakni kemajuanusaha hingga kedamaian untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap Yohanes.

    Dia berharap tahun ini tidak ada lagi bencana alam dan semua mahkluk hidup dapat berbahagia. Tidak terkecuali bagi Kotim, diharapkan akan terus kondusif dan masyarakatnya akan makin sejahtera.

    Seperti diketahui, puncak perayaan Imlek akan digelar pada malam ke-15 setelah Imlek dengan sebutan Cap Go Meh. Pada malam tersebut, sekaligus sebagai tanda awal tanam, untuk warga yang akan kembali bercocok tanam setelah musim semi tiba, karena awalnya tradisi ini berasal dari negeri China yang memang memiliki empat musim. (raf/190215/beritasampit.com)