Kerukunan Umat Beragama Harus Dijaga

    SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi merealisasikan janji membangun tempat ibadah masing-masing agama. Setelah membangun masjid, kini giliran gereja dan balai basarah yang dibangun tahun ini.

    Tempat ibadah masing-masing agama ini dibangun di lokasi yang cukup berdekatan di Kecamatan Antang Kalang. Ini sekaligus untuk meningkatkan rasa kebersamaan, toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

    Pembangunan rumah ibadah masing-masing agama ini menjadi percontohan di Kotim. Rencananya, pembangunan rumah ibadah serupa juga akan dilaksanakan di dua kecamatan lainnya yaitu Telawang dan Bukit Santuai.

    “Ada satu kawasan tempat rumah ibadah ini saling berdampingan, ini baru terjadi di Kotim ada di Kecamatan Antang Kalang, ini luar biasa. Saat ini masjid sudah berdiri, dan saya yakin untuk gereja Katolik, Protestan dan balai basarah adalah sebuah mimpi yang kita wujudkan bersama-sama,” kata Supian saat peletakkan batu pertama pembangunan gereja dan balai basarah di Kecamatan Antang Kalang, Rabu (4/03).

    Bupati termuda di Kalteng ini menginginkan Kotim menjadi percontohan toleransi yang tinggi dalam menjaga kebersamaan di tengah perbedaan suku, adat maupun agama. Baginya sebagai seorang pemimpin yang pernah dianggap sebagai pemimpi, kedamaian ini menjadi kebanggaan luar biasa yang kini bisa diwujudkan, seperti impiannya selama ini.

    “Saya memang bermimpi, tapi mimpi itu telah jadi kenyataan. Sebelumnya apa yang menjadi tujuan Presiden Jokowi tahun 2014 revolusi mental, kami sejak dulu sudah menjalankannya.  Revolusi itu kami lakukan bagaimana silaturahmi, kerukunan ummat beragama terjalin, rumah-rumah ibadah kita bangun di wilayah Kotim ini, sehingga masing-masing pemeluk agama mempunyai tempat yang nyaman dan indah,” ujarnya.

    Supian menambahkan, dengan mampu meningkatkan rasa kecintaan umat dengan datang beribadah ke tempat ibadah masing-masing, akan memberikan manfaat yang positif. Setidaknya ketika pulang dari tempat ibadah, umat yang sudah dibekali dengan siraman rohani akan lebih kuat keimannya untuk menjaga persatuannya.

    “Dengan mereka datang ke tempat ibadahnya, sehingga ada siraman rohani otomatis mental pun akan jernih dan baik mengetahui mana yang harus dilakukan atau tidak, karena secara agama sudah diaturkan oleh agamanya masing-masing,” tutupnya. (bro/040315/beritasampit.com)