Sudah Tiga Bulan Guru Kontrak belum Digaji

    SAMPIT – Ratusan guru kontrak (Gukon) di Kabupaten Kotawaringin Timur mengeluh karena sudah tiga bulan mereka belum menerima gaji. Padahal, rekan mereka para tenaga kontrak kesehatan sudah menerima gaji sesuai aturan.

    Masalah serius dikhawatirkan akan muncul dengan cepat apabila masalah gaji guru kontrak tidak diberikan dalam waktu dekat. Informasi yang beredar, ratusan guru kontrak akan bereaksi keras, hingga mengarah pada tidak masuk kerja, yang akan mengggangu aktivitas pendidikan di Kotim.

    “Kami memang tenaga kontrak saja. Tetapi, untuk masalah gaji, menyangkut hidup kami. Masa mutu pendidikan minta ditingkatkan, eh malah gaji kami belum diberikan. Itu namnya, sama dengan bohong,” ujar salah seorang guru kontrak Kotim, yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (19/3).

    Kejadian ini membuat guru kontrak merasa dianaktirikan menyusul belum diterimanya gaji tersebut. Padahal gaji tersebut sangat mereka butuhkan, terlebih bagi mereka yang memiliki tanggungan keluarga, bahkan kebutuh lain seperti biaya kuliah serta biaya lainnya.

    Dia berharap masalah ini segera dicarikan solusinya agar tidak sampai mencuat ke permukaan dan berdampak buruk bagi kualitas pendidikan. Jika guru kontrak sampai mogok bertugas maka pasti akan berdampak pada proses belajar mengajar.

    Kotim sebagai barometer pendidikan yang seharusnya mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, tidak terkecuali bagi tenaga guru kontrak. Keterlambatan pemberian gaji tersebut sudah sering terjadi.

    “Katanya berjanji menyejahterakan guru, tetapi kenyataan di lapangan, gaji kami masih jauh dari sejahtera,” pungkasnya.
    Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi, belum bisa dikonfirmasi. Terpisah, Kepala Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kotim, Kusdinata mengaku, bahwa anggaran daerah untuk gaji pegawai dan tenaga kontrak selalu tersedia.

    “Tergantung dari dinas yang bersangkutan untuk mengusulkannya. Untuk anggaran kita selalu ada dan tersedia. Tapi nanti saya koordinasi dengan Pak Suparmadi dulu, supaya masalah ini bisa diakomodir dengan baik,” terangnya singkat. (raf/190315/beritasampit.com)