Teluk Sampit Panen Raya Terbesar

    SAMPIT – Petani di Kecamatan Teluk Sampit kembali menggelar panen raya, Sabtu (30/5/2015). Hasil panen yang kali ini dilaksanakan seremonialnya di Desa Kuin Permai, sangat menggembirakan.

    Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotawaringin Timur, Kalimatan Tengah, I Made Dikantara mengatakan bahwa panen raya tahun ini, di Desa Kuin Permai, Kecamatan Teluk Sampit adalah panen raya terbesar se Kotim.

    Ini juga berpengaruh besar terhadap peningkatan pertanian Kotim secara umum. Saat ini luas lahan pertanian produktif di Kotim juga melebihi target, dimana sasaran musim tanam Oktober-Maret yakni 16.000,  kini telah mencapai 21.700 hektar.

    “Kita patut bersyukur, karena luas lahan produktif sawah bertambah signifikan di atas 100 persen dari target kita yakni 16.000 hektare menjadi 21.700 hektare. Ini merupakankerjasama dari semua pihak yang didukung penuh oleh pemerintah daerah dalam mengejar target swasembada beras,” ujar Made Dikantara, usai panen raya di Desa Kuin Permai.

    Made mengatakan, wilayah Selatan khusunya di Teluk Sampit, padi yang ditanam adalah varietas siam epang, tetapi unggul. Kelebihan dan keungggulan siam epang lanjutnya, adalah tahan terhadap penyakit dan hama tikus.

    Disamping itu, juga diikuti dengan hasil yang besar. Untuk hasil ubinan, pada panen raya di lokasi cetak sawah Desa Kuin Permai bibit kemarin bibit unggul mencapai 5,6 ton per hektare dan varietas siam epang panjang mencapai 6,7 ton per hektare.

    “Ini kejutan juga, bahwa kita telah daftarkan pada Kementrian Pertanian, agar varietas siam epang panjang bisa menjadi unggul nasional. Memang waktunya agak lama dan bila kita tanam terus menerus, saya yakni tahun depan varietas siam epang kita, bisa menjadi bibit ungggul nasional,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati H Supian Hadi menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan sektor pertanian. Terlebih di kawasan selatan Kotim, dia kembali menegaskan kawasan tersebut khusus untuk pertanian dan tidak boleh ada lagi perizinan untuk perkebunan dan pertambangan.

    “Kita mempersilakan investor berinvestasi di wilayah selatan, hanya untuk bidang pertanian. Kalau bidang lainnya seperti perkebunan kelapa sawit, kami mohon maaf tidak akan memberi izin,” tegasnya.

    Dirinya juga berharap agar pertanian di Kotim dapat ditingkatkan lagi. “Ini peluang besar bagi  para petani lokal untuk terus meningkatkan lahan pertaniannya. Apalagi dengan adanya isu beras plastik ini, tentu saja beras lokal akan lebih banyak di konsumsi masyarakat kita,” ungkapnya. (raf/300515/beritasampit.com)