BBGRM di Antang Kalang Paling Berkesan

    SAMPIT – Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BGGRM) ke-12 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur, di Desa Tumbang Ngahan Kecamatan Antang Kalang, menjadi gelaran paling berkesan bagi peserta. Selain kesuksesan acara meski dilaksanakan di desa terpencil, beratnya perjuangan peserta untuk mencapai lokasi ini juga menjadi pengalaman berharga sekaligus menarik.

    “Saya ingin BGGRM ini tetap dilaksanakan di Desa Tumbang Ngahahan, biar semua pejabat merasakan bagaiman perjalanan menuju ke desa ini. Saya ingin desa ini bisa maju. Coba lihat sekeliling desa ini, hutannya masih luas dan hijau. Kepada kepala desa tolong pertahankan wilayah ini. Kita terus berupaya agar infrastruktur desa diwilayah Kecamatan Antang Kalang ini semua terbuka,” ujar Bupati Kotim, H Supian Hadi, di hadapan masyarakat setempat dan undangan puncak kegiatan BGGRM yang dirangkai dengan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-34 dan Hari Keluarga Nasional ke-22 di Desa Tumbang Ngahan, Rabu (3/6/2015).

    Untuk mencapai lokasi acara, peserta harus menempuh perjalanan hingga delapan jam lebih dengan kondisi jalan rusak parah dan berlumpur. Catatan panitia, dari 17 kecamatan yang diundang, hanya 10 kecamatan yang berhasil mencapai lokasi, sisanya tidak bisa hadir.
    Beratnya medan membuat banyak peserta yang kewalahan. Bahkan dua mobil yang ditumpangi rombongan, salah satunya milik anggota DPRD Kotim, Sutik, mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

    Supian menyebutkan, manfaat lain kegiatan BBGRM bertujuan untuk mempercepat proses keseimbangan pembangunan antara perkotaan dan perdesaan. Oleh karena itu lanjutnya, dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan dukungan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat.

    “Kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan bergotong royongan merupakantujuan dari kegiatan ini. Maka dari itu, mari bersama-sama membangun Kotim untuk lebih baik lagi,” ajak orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini.

    Camat Antang Kalang, Opie, mengatakan, kegiatan ini untuk melestarikan budaya gotong royong agar terus berkesinambungan serta mendorong peningkatan peran serta kaum perempuan di berbagai bidang dan meningkatkan kesejahteraan keluarga yang mandiri.
    “Dari 17 kecamatan, yang bisa lolos sampai ke lokasi ini cuma 10 kecamatan. Kami berharap perusahaan yang beroperasi di daerah ini membantu memperbaiki kerusakan karena ini demi masyarakat,” harap Opie. (raf/030615/beritasampit.com)