Mahasiswi Ubaya Ciptakan Aplikasi Belajar Tajwid

     SURABAYA – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Dewi Pratiwi membuat aplikasi multimedia tentang pembelajaran Tajwid (ilmu membaca Al Quran) secara interaktif, mudah, dan benar.
    “Berbeda dengan karya yang ada pada masyarakat, aplikasi yang saya buat dapat meminimalkan kesalahan dalam membaca Al Quran karena dibantu dengan audio serta visual gerakan mulut dan bibir,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/7/2015).
    Saat membuka aplikasi itu, mahasiswa Program Kekhususan Multimedia, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Ubaya itu menampilkan tiga pilihan yakni ikon Mulai, ikon Pengetahuan, dan ikon Mini Games. Pada ikon Mulai, terdapat 11 Ilmu Tajwid yang ditawarkan untuk dipelajari.
    “Tawaran yang disajikan dapat diakses dengan fleksibel, sehingga pengguna dapat mempelajarinya sesuai dengan keinginan,” katanya, didampingi dosen pembimbing, Richard Pramono S.Kom MSc.
    Misalnya, ilmu ke-11 tentang Gharib. Pada bagian gharib, beberapa kalimat dalam Al Quran harus dibaca secara khusus atau dibaca secara berbeda dengan kaidah pada umumnya.
    “Contohnya, surat Hud ayat 41, kata yang tertulis ‘majroha’ harus dibaca ‘majreha’. Pengetahuan tentang gharib ini banyak tidak diketahui oleh masyarakat umum sehingga banyak dari mereka yang masih membaca dengan ‘majroha’,” katanya.
    Ada dua dari enam istilah Gharib yang ditampilkan oleh alumni SMA 3 Sidoarjo ini yang ditampilkan melalui gerakan mulut dan bibir. Dua istilah adalah Isymam dan Saktah. Isymam adalah menampakkan harakat dhommah yang terbuang dengan isyarat bibir.
    Dalam Surat Yusuf ayat 11, Dewi menampilkan animasi gerakan dan audio yang benar dan tepat. Ia membuat aplikasi itu dengan berkonsultasi dengan guru pengajar bersertifikat di lembaga UMMI Fondation yang merupakan tempat Dewi memperdalam ilmu membaca Al Quran.
    Pada ikon pengetahuan, Dewi membaginya menjadi dua bagian yaitu adab dan keutamaan membaca Al Quran. Dalam adab membaca Al-Quran terdapat beberapa pengetahuan yang penting disampaikan kepada para pembaca yaitu sebelum membaca Al-Quran dianjurkan untuk wudhu terlebih dahulu dan mengawali membaca Al Quran dengan bacaan Ta’awudz.
    Setan akan Pergi Terkait keutamaan membaca Al Quran terdapat penjelasan mengenai manfaat yang diraih ketika seseorang membaca Al Quran. Contohnya, setiap 1 huruf hijaiyah yang dibaca akan bernilai 10 kali lipat pahala kebaikan.
    “Manfaat lainnya yaitu apabila seseorang membaca Surat Al Baqarah di rumah, maka setan akan pergi dari rumah tersebut,” kata gadis kelahiran tahun 1992 itu
    Pada ikon Mini Games, ia menyuguhkan latihan berupa soal-soal yang bersifat interaktif dengan tujuan supaya “user” terbantu dalam menghafal teori-teori yang diajarkan sebelumnya.
    Contohnya, “user” diminta untuk menebak panjang mad, kemudian dibantu dengan pilihan jawaban dua harakat, empat harakat, lima harakat, atau enam harakat.
    “Pada setiap soal ada batasan waktu untuk mengerjakan. Total ada 45 soal yang harus ditampilkan secara acak,” kata Dewi yang memberi tampilan serba cokelat untuk kesan tenang.
    Contoh berikutnya adalah memasangkan bacaan tajwid. “Pada permainan ini, saya ingin supaya user mencocokkan bacaan tajwid dengan nama tajwid yang sudah saya sediakan. Ada 10 soal dalam babak ini,” katanya.
    Anak ketiga dari enam bersaudara itu mengaku tertarik membuat aplikasi multimedia untuk mencari solusi dari kekurangan aplikasi yang sudah ada, apalagi aplikasi yang sudah ada juga mahal.
    “Kelebihan, saya membuat aplikasi yang menuntun user tentang bagaimana cara pengucapan bacaan tajwid yang tepat dengan dilengkapi audio yang direkam langsung dari guru pengajar Al Quran bersertifikasi,” katanya.
    Gadis yang tinggal di kawasan Pondok Mutiara Sidoarjo itu menambahkan dirinya membutuhkan waktu satu tahun untuk membuat aplikasi itu yakni enam bulan pengumpulan data dan enam bulan berikutnya pembuatan program dengan total ada 90 suara, 24 animasi dan dua video. (ant/130715/beritasampit.com)