Gubernur Sarankan Tunda Pembangunan Bandara di Katingan

    PALANGKA RAYA – Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah Hadi Prabowo menyarankan rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Katingan ditunda sampai batas waktu yang tak ditentukan.
    Saran tersebut disampaikan Hadi setelah bertemu Bupati Katingan Ahmad Yantenglie dan mendengarkan presentasi konsultan pembangunan bandara yang dilibatkan pemerintah Kabupaten Katingan, Palangka Raya, Selasa (15/9/2015).
    “Bandara Tjilik Riwut saja masih dipimpin Satker (Satuan kerja), dan sekarang ini dalam tahap perluasan. Jadi menurut saya belum perlu bandara dipindahkan ke Kabupaten Katingan,” kata Penjabat Gubernur Kalteng itu.
    Dia pun meminta hasil studi kajian yang telah dilakukan konsultan berdasarkan permintaan Kabupaten Katingan dijadikan arsip pemerintah, sehingga kedepan dapat dipergunakan sebagai bahan apabila memang bandara Tjilik Riwut dianggap mendesak untuk dipindahkan.
    Hadi yang juga direktur di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu mengatakan apabila memungkinkan lokasi hasil kajian yang dianggap strategis pembangunan bandara tersebut, dapat dimasukkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalteng.
    “Tapi, untuk yang menandatangani lokasi tersebut tercantum di RPJMD Gubernur Kalteng definitif. Saya ini kan hanya Penjabat Gubernur Kalteng dan kalau menandatanganinya, nanti dikira saya menerima apa-apa lagi. Tidak baik untuk karir saya kedepan,” tegas Hadi.
    Sebelumnya, Bupati Katingan Ahmad Yantenglie mengaku menyadari bahwa Bandara Tjilik Riwut tidak akan dipindah dalam waktu dekat. Namun, seiring perkembangan zaman, kapasitas dan luas maupun lokasi bandara Tjilik Riwut tersebut tidak akan layak serta harus dipindah.
    Dia mengatakan sebelum hal itu terjadi, Pemerintah Provinsi Kalteng, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Katingan telah menyediakan lahan yang layak dan sesuai ketentuan penerbangan untuk dijadikan bandara baru.
    “Membangun Bandara baru pengganti Bandara Tjilik Riwut memang masih 30 tahun yang akan datang. Tapi, setidaknya lokasi yang telah dikaji tersebut ditetapkan menjadi lokasi bandara dan masuk di data kementerian,” kata Yantenglie.
    Berdasarkan hasil kajian Konsultan yang digandeng Pemkab Katingan, ada lima lokasi alternatif pembangunan bandara baru. Dari lima alternatif tersebut, ada satu yakni di sekitar desa Bangkuang Kabupaten Katingan sangat strategis dan layak untuk dijadikan bandara baru. (ant/150915/beritasampit.com)