FKUB Minta Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi

    PALANGKA RAYA – Mendekati pemungutan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah pada 27 Januari 2016, Yayasan Miftahul Jannah yang sebelumnya memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur/wakil gubernur nomor urut satu, Sugianto Sabran, mengalihkan dukunganya kepada paslon nomor urut dua yaitu pasangan Willy M Yoseph-Wahyudi K Anwar

    Pengurus Yayasan Miftahul Jannah H Riduan di Palangka Raya, Selasa (26/1), mengatakan, pengalihan dukungan tersebut karena telah mengkaji dan melihat secara benar visi-misi, program dan rekam jejak Willy-Wahyudi selama memimpin Kabupaten Murung Raya maupun Kotawaringin Timur.

    “Agama bapak Willy M Yoseph memang nasrani, namun selama menjabat sebagai Bupati Murung Raya tidak pernah membeda-bedakan masyarakatnya. Bahkan Masjid Agung Al-Istiqlal di Kabupaten Murung Raya merupakan karya bapak Willy,” tambahnya.

    Riduan mengajak masyarakat di provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai” ini agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani dan akal sehat, serta tidak menistakan diri dengan politik uang maupun isu suku ataupun agama yang semakin gencar mendekati pemungutan suara.

    “Kami pastikan pengalihan dukungan ini bukan karena mendapatkan sesuatu. Kami yang justru mendatangi Pak Willy dan berkomunikasi panjang lebar, termasuk aspirasi Yayasan Miftahul. Beliau sudah menerima aspirasi kami dan memastikan pasti akan merealisasikan. Ini dasar kami kenapa mengalihkan dukungan ke nomor dua,” kata Riduan.

    Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalteng HM Yamin Mukhtar mengimbau masyarakat, untuk tidak terpancing dengan adanya isu-isu SARA  pada pemilihan gubernur/wakil gubernur Kalteng yang dilaksanakan 27 Januari 2016.

    “Pada intinya kami berharap seluruh masyarakat Kalteng bisa menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani dan tidak terpengaruh atau terpancing isu SARA jelang Pilgub,” kata Yamin.

    Haji Muktar pun meminta masyarakat jangan mudah terpancing atau hal-hal intrik yang bisa mengakibatkan terpecah bela antarsesama  agama. Sebab Negara Indonesia adalah negara yang bersifat plural dalam berbagai hal. Bik ras, suku, bahasa daerah, adat istiadat, dan agama.

    Sebetulnya kami sudah berkali-kali mengimbau kepada seluruh masyarakat provinsi yang berjuluk ‘Bumi Tambun Bungai’ itu untuk tidak mempercayai isu-isu dari oknum yang tidak bertanggung jawab terkait pemilihan gubernur/wakil gubernur Kalteng,” kata Haji Muktar.

    Willy M Yoseph yang juga calon gubernur Kalteng juga mengimbau kepada seluruh umat beragama untuk saling menghargai dan memahami agar tidak terjadi perselisihan antar sesama pada pemilihan gubernur/wakil gubernur Kalteng 27 Januari 2016.

    “Saya pribadi mengimbau kepada seluruh tokoh agama yang ada di Kalteng ini bisa bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama dimana selama ini sudah terjalin harmonis,” kata Willy usai deklarasi pernyataan dukungan dari Yayasan Miftahul Jannah dan sejumlah tokoh masyarakat dan ulama yang ada di Palangka Raya.

    Mantan Bupati Murung Raya dua periode ini berharap, seluruh tokoh agama yang ada di Kalteng bisa lebih memberikan arahan kepada masyarakat agar tidak terpancing isu SARA yang dapat menimbulkan konflik sosial maupun lainnya. (Nata/Beritasampit/260116)