Pasukan Kebersihan Bongkar Drainase, Pemilik Toko Cuma Nonton

    PADA saat  hujan, keluhan masyarakat Kota Sampit selalu banjir, seperti saat ini. Ya, di sana sini masih ditemukan genangan air dan saluran drainase yang belum lancar.

     

    Pengamatan beritasampit.com, untuk melancarkan aliran air ke dalam drainase dinas teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum  dan Dinas Perumahan, Tata Kota dan Kebersihan masih berusaha keras membenahi saluran-saluran yang ada, baik dengan membuat saluran drainase baru dan melakukan normalisasi terhadap drainase yang sudah ada sehingga maksimal.

     

    Seperti yang terlihat di Jalan Tjilik Riwut, drainase di sepanjang jalan tersebut dilakukan pembersihan oleh sejumlah pasukan kebersihan.  Mereka terlihat tidak hanya membersihkan semak belukar dalam saluran, namun juga harus berjibaku mengangkat jembatan-jembatan kayu menuju ke pertokoan.

     

    Dari dalam jembatan  terdapat banyak sampah menumpuk,  juga dijumpai papan dan kayu  bekas. Yang membuat miris, para pemilik toko hanya bisa menonton dan melihat dari dalam toko, para pasukan kebersihan yang mengeluarkan tumpukan sampah di depan tempatnya usaha.

     

    Para petugas kebersihan ini terus bupaya mengangkut apapun yang ada dalam saluran agar air bisa berjalan lancar. Pada beberapa titik, mereka terpaksa bekerja ekstra mengeluarkan tenaganya saat mendapati drainase penuh dengan tumpukan tanah uruk hasil timbunan bangunan pertokoan itu sendiri.

     

    Timbunan tanah uruk yang dikeluarkan dari saluran agar tidak menumpuk di jalan, petugas kebersihan harus mengangkut lagi dan membuangnya ke tempat pembuangan bersama sampah lainnya. “Kami hanya bekerja saja, apa yang ada kami keluarkan dari saluran,” kata salah seorang petugas kebersihan.

     

    Kondisi saluran drainase terdapat sisa tanah timbunan dan diduga tidak dibersihkan ruko-ruko dibangun. Apa yang terlihat tersebut, menunjukan masih minim kesadaran warga untuk peduli dengan lingkungannya dan menganggap bila urusan kebersihan drainase tanggung jawab pemerintah daerah.

    Ajakan agar pemerintah kecamatan, kelurahan dan RT agar warga melakukan gotong royong memperhatikan kebersihan drainase belum sepenuh diperhatikan,  khususnya toko-toko yang melakukan usaha. (vis/beritasampit.com)