Aduhhh …. Jalan ke Teluk Sampit Makin Banyak Lobangnya

    SAMPIT-Kondisi jalan lintas provinsi Kabupaten Kotim-Seruyan tambah rusak dan berlobang-lobang. Sedikitnya ada puluhan titik lobang yang menganga di kawasan Desa Basawang dan Desa Regei Lestari sekitar KM 52 – 53 Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim.

    Sedang badan jalan lintas provinsi itu hanya berkemampuan menahan beban berat sekitar 8 ton untuk truk-truk bermuatan. Tidak seperti truk-truk puso yang muatan melebihi kapasitas tonase.

    Bertambah rusaknya badan jalan provinsi itu diduga akibat armada yang melintasi adalah truk –truk puso bermuatan buah kelapa hingga mencapai 15 ribu – 20 ribu biji. Kira-kira berat buah kelapa untuk 1 bijinya rata-rata mencapai satu kilogram artinya satu unit truk puso bermuatan antara 15 ton  hingga 20 ton. Tak jauh beda dengan truk  puso yang mengangkut olahan hasil kopra menuju Pelabuhan Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Kabupaten Kotim.

    Dari pantauan beritasampit.com, pembangunan jalan provinsi semasa kepemimpinan gubernur Kalimatan Tengah (Kalteng) Agutin Teras Narang, jalan penghubung antara kabupaten Kotim – Seruyan menjadi rampung dan akses jalan tersebut mulus, sehingga prekonomian masyarakat sekitar terus berdenyut. Sayangnya kondisi jalan yang bagus tak dibarengi dengan pengawasan, sehingga poros jalan itupun menjadi cepat rusak dan bertambah berlobang -lobang lagi.

    Hal itu diungkapkan Supi, warga Desa Samuda Besar, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS) bahwa Truk yang muat buah kelapa maupun muat hasil kopra melebihi tonase kemampuan badan jalan yang hanya menahan beban berat 8 ton. “Bagaimana badan jalan tidak cepat rusak karena truk –truk angkutan puso yang melebihi muatan,” katanya, Jum’at (11/3).

    Sejak tiga tahun itu pengiriman kopra maupun buah kelapa segar untuk permintaan luar daerah ke wilayah ini cukup tinggi. Dalam seminggu banyak truk-truk yang membawa  buah kepala maupun olahan kopra kepelabuhan Bagendang itu. “Sehari 5 hingga 8 unit truk puso yang mengirim melintasi jalan provinsi ini yang memenuhi permintaan konsumen dari luar daerah,” ungkapnya.

    Hal yang sama di Katakan Hadriamin, Sekretaris Desa Basawang, Kecamatan Teluk Sampit, bahwa jalan provinsi yang masuk wilayah desanya banyak yang berlobang – lobang di sana sini. Bahkan banyak pengguna jalan yang melewati kawasan jalan provinsi di derahnya itu banyak yang terjatuh.

    Banyak anak-anak pelajar dari luar daerah mau menuju obyek wisata menggunakan kendaraan roda dua melewati jalan itu karena tidak tau kondisi jalan hingga menabrak lobang yang menganga dan terpental akhirnya terjatuh. “ Kita berharap kepada pemerintah Provinsi untuk secepatnya penanganan jalan itu khawatir akan korban kecelakaan,” ujarnya berharap.

    Salah seorang Pegawai Negeri Sipil(PNS) yang tinggal diwilayah desa Basawang, Kecamatan Teluk Sampit, yang namanya enggan disebutkan menuturkan, untuk jalan Provinsi itu tahun 2014 lalu ada perbaikan pada titik jalan yang berlobang ada anggaran pemeliharaannya.

    Kerusakan jalan sekarang ini di tahun 2015 lalu belum ada untuk pemeliharaannya. “ Sepengetahuan kami untuk pemeliharaan 2015 lalu tidak ada. Buktinya jalan itu berlobang lagi semula kecil hingga lebih dari setahun tak ada pemeliharaan lobangnya bertambah besar dan banyak,” katanya.(mar/beritasampit.com)