Hama Wereng Merajalela, Respon Distanak Dinilai Lambat

    SAMPIT-Sejumlah petani yang ada di kawasan Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) mengaku kesal karena sejak empat bulan terakhir tanaman padi mereka diserang hama wereng. Akibatnya, puluhan hektar sawah yang mengurai siap panen terancam gagal, karena batang padinya kering dan mati akibat serangan hama pengisap batang tanaman tersebut.

    Abdul Gani, salah seorang petani pemilik sawah di Kelurahan Basirih Hilir, Samuda, Kabupaten Kotim, mengaku resah akibat lahan padi milik mereka banyak yang rusak akibat serangan hama wereng. Ironisnya pihak Distanak setempat pernah melakukan survei ke lahan tersebut, dan hanya mengatakan lahan mereka terserang hama wereng, namun tak ada bantuan apapun untuk mengatasi masalah tersebut.

    “Mereka pernah datang baru-baru ini untuk memeriksa tanaman dan hanya mengatakan tanaman kami terserang hama wereng, tapi hanya sampai di situ saja tidak ada tindak lanjutnya,” kata Abdul Gani kepada beritasampit.com, Kamis(17/3).

    Pihaknya mengaku kecewa karena semestinya pihak Distanakmerespon cepat dengan kejadian tersebut dan memberikan solusinya untuk bisa mengatasi serangan hama tersebut dan racunnya apa. “Kami tidak perlu bantuan, yang kami inginkan hanya informasi dari mereka apa yang mesti kami lakukan, obat apa yang harus kami beli agar bisa mengatasi hama tanaman itu,bukannya didiamkan begitu saja,” katanya dengan nada kecewa.

    Ia juga mengaku heran karena Penyuluhan Pertanian Lapangan(PPL) setempat juga tidak pernah datang ke tempat itu. Jika hal itu dibiarkan, menurutnya akan sangat merugikan karena dampak serangan hama wereng dikhawatirkan semakin meluas.(mar/beritasampit.com)