Lingkar Utara Masuk Jalan Strategis Nasional

    SAMPIT-Upaya Percepatan pembangunan infrasruktur terus di Kabupaten Kotawaringin Timur terus diperjuangkan, bahkah untuk jalan pada jalur lingkar utara sejauh 12,5 kilometer telah masuk menjadi jalan strategis nasional, artinya anggran bantuan pembangunan jalan itu sepenuhnya dikucurkan oleh Pemerintah Pusat.

    “Ketika kami rapat bersama UPTD Balai Uji Kementerian PU Provinsi Kalteng lalu, bahwa jalan lingkar utara sudah mendapatkan SK jalan strategis nasional di tahun 2015 lalu. Tahun 2016 ini masuk dalam tahap perencanaan dan tahun 2017 mendatang telah masuk program pembangunan. Untuk pembangunan jalan itu dana yang di kucuran dari pusat sebesar Rp 87 miliiar,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Jainudin Karim, Senin (21/3).

    Dari perencanaan sendiri, jalan lungkar utara sejauh 12,5 kilometer dengan lebar 12 meter tersebut disambut antusias oleh DPRD Kotim. Meski demikian, para wakil rakyat bersama pemerintah daerah Kotim, telah memberikan pengajuan pada Pemerintah Pusat agar lebar jalan ditambah, karena yang ideal untuk jalur strategis nasional lebar jalan selayaknya 40 meter.

    “Kami meminta agar lebar jalan lingkar utara jangan 12 meter, seharusnya 40 meter itu yang diajukan pemerintah daerah. karena jika 12 meter saja berarti kepadatan transportasi di Sampit tidak bisa ditangani,” katanya.

    Program pembangunan lainnya yang disikapi DPRD Kotim, yakni rencana pembangunan jalan tembus dari KM 19 jalan Jendral Sudirman hingga tembus ke Pelabuhan Bagendang Jalan HM Arsyad, yang mana jalan tersebut juga seharusnya jangan masuk dalam APBD Kabupaten, melainkan bisa menjadi jalan strategis nasional kedua atau Provinsi untuk memudahkan daerah mempercepat pembangunan jalan itu.

    “Kami yakin akan lebih cepat pembangunannya jika ditangani provinsi atau pusat, sebab jika menjadi jalan Kabupaten anggaran tidak mencukupi dan pembangunannya juga akan lambat. Ini yang kami konsultasikan di Balai Uji Provinsi baik jalan tembus di KM 19 maupun jalan di Desa Kandan, serta jalan dari Cempaga tembus ke Desa Setiruk bisa menjadi jalan strategis nasional atau provinsi sehingga anggaran akan lebih mudah dikucurkan dan pembangunan bisa berjalan seperti yang diinginkan,” tandasnya. (bro/beritasampit.com)