Sepak Sawut yang Semakin Digemari, Kamu Berani?

    SAMPIT-Sepak Sawut atau permainan sepak bola api, merupakan permainan olahraga eksatrim namun sangat digemari masyarakat Kalimantan Tengah, seperti di Kabupaten Kotawaringin Timur. Bahkan setiap tahunnya pertandingan yang digelar untuk persiapan Festival Budaya Isen Mulang tersebut, jumlah tim yang mengikuti lomba itu terus bertambah.

    “Tahun ini cukup banyak jumlah peserta sepak sawut sebanyak 14 tim, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hanya sekitar 8-10 tim saja,” ungkap Kepala Bidang Bina Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotim, Pungkal.

    Prosedur aturan dalam olahraga tersebut juga cukup sederhana dalam satu tim sekitar 4-5 orang, dengan durasi waktu yang dipertandingkan sebanyak 2×10 menit.

    Bola yang digunakan juga berbahan dari kelapa yang sabutnya tidak dibuang, kemudian kelapa itu direndam dalam minyak tanah bercampur solar, dan saat dipergunakan baru kelapa itu dibakar.

    Ini yang uniknya, meski bermain bola api, kaki para peserta sepertinya tidak terbakar, para pemain juga tidak takut kakinya sakit karena bola yang dimainkan adalah kelapa yang sangat keras.

    “Inilah uniknya sepak sawut, mereka bermain menantang bahaya, tapi mereka sudah terbiasa, jadi kalau cidera keseleo atau ada luka bakar itulah risikonya, tapi jarang juga ada yang terluka karena mereka sudah tahu caranya untuk mengantisipasi luka bakar,” kata Pungkal.

    Dalam lomba festival budaya, sepak Sawut tidak seperti olahraga budaya lainnya, karena yang nantinya dikirim menjadi wakil Kotim pada Festival Isen Mulang di Palangka Raya, hanya 1 tim terbaik yang jadi juara dalam lomba tersebut.
    “Siapa tim yang dapat juara 1, maka itulah tim yang layak menjadi wakil daerah ini pada Isen Mulang yang digelar pada bulan Mei sebagai kalender tetap setiap tahun di Kota Palangka Raya,” paparnya.

    Dengan masih banyaknya waktu untuk persiapan menghadapi Isen Mulang sekitar satu bulan lebih, tentunya tim yang menjadi wakil Kotim nantinya akan diberikan pembinaan lebih matang, sehingga ketika bertanding kesiapan mental peserta sudah semakin teruji dan siap.

    “Kita akan memberikan pembinaan semaksimal mungkin, semoga mereka yang nantinya jadi wakil Kotim, bisa memberikan yang terbaik dan meraih prestasi di Isen Mulang nanti,” tandasnya. (bro/beritasampit.com)