Aparat Obok-obok Lapas Sampit

    SAMPIT– Sedikitnya 400 anggota tim gabungan dari Polres Kotim, Brimob, TNI, Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kotim,melakukan razia dadakan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Klas IIB Sampit. Hasilnya, selain menemukan barang-barang yang tidak diperbolehkan dimiliki para narapidana, namun juga pada tes urine, petugas menemukan 4 orang napi positif mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu, Kamis (21/4) pagi.

     

    “Razia ini diinisiasi Kepala Lapas, dan juga program kita karena ada indikasi tahanan mengendalikan narkoba dari dalam lapas. Atas informasi itu kita melakukan penggerebekan, dalam razia ini juga kita mendapatkan sajam dan anak panah yang kita dapat sita, ini merupakan langkah siaga mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan,”ungkap Kapolres Kotim, AKBP Hendra Wirawan saat dikonfirmasi wartawan.

    Untuk tes urine sendiri, petugas memang sengaja ditujukan pada napi yang di curigai baik itu dari pihak Satres narkoba, dan juga dari laporan pihak Lapas. “Yang kita tes urine adalah napi-napi yang ditarget dan dicurigai, sesuai info Kalapas dan Satnarkoba kita, dan saat di geledah ada bong yang digunakan. Kemungkinan terindikasi selain pengguna mereka juga pengendali narkoba di luar dari dalam lapas ini,” kata Hendra.

     

    Sementara Kepala Lapas Kelas II B Sampit Supari, mengatakan bahwa razia yang dilakukan sebagai bentuk dukungan lapas Sampit memerangi peredaran narkoba, selain itu pihak lapas juga tidak ingin dikatakan bahwa tempat pembinaan para napi tersebut dijadikan sebagai wadah pengendalian narkoba.

    “Kita perang terhadap narkoba, kita tidak ingin lapas diidentikan sarang narkoba dan menjadi wadah pengendalian narkoba dari dalam untuk yang ada diluar. Maka kami koordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum di Sampit untuk melakukan razia bersama,” papar Supari.

     

    Sebagai dukungan memerangi narkoba, seluruh petugas lapas juga sudah di lakukan tes urine, bahkan sampai Hanphone petugas juga tidak boleh masuk ke dalam. “Kami berusaha semaksimal mungkin tidak ada dikatakan LP bebas narkoba, karena disini masyarakat pengguna narkoba, pasti ada yang suplai dengan berbagai cara mereka memasukan, contoh HP, meski sering digeledah tetap saja ada, ini bukti, dan ini komtmen kami, lebih ketat dalam pengawasan,” tandasnya (bro/beritasampit.com)