FILM Bahaya Rabies Anjing Gila, Banyak Ditonton Warga Desa

    PANGKALANBUN–Pemutaran film semi dokumenter,sosialisasi  Bahaya Rabies Anjing Gila, yang menjelaskan tentang tata cara penanggulangan bahaya rabies melalui anjing gila baik anjing peliharaan maupun liar terhadap manusia, kini banyak diminati oleh warga desa di Kabupaten Kobar.

    Hal tersebut disampaikan,drh.Herman Tasana, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan  (P3H) Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kobar, kepadaberitasampit.com, Jumat (22/4).

    Menurut Herman, meningkatnya permintaan dari beberapa kepaladesa, karena film sosialisasi tersebut sangat penting untuk mewaspadai anjing-anjing yang banyak berkeliaran di desa.

    ”Buktinya saat pemutaran film dokumenter di Desa Babual Baboti dan Tempayung Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), banyak sekali warga masyarakat yang menontonnya.Setelah dari dua desa, akhirnya banyak desa-desa lainnya yang meminta diputar film documenter tersebut,” ujar Herman.

    Ia menjelaskan, dengan banyaknya permintaan pemutara film documenter tersebut, pihak Distanak Kabupaten Kobar,kedepannya akan memprogramkan dan menjadwalkan pemutaran film dokumenter, keliling desa.

    Herman juga sedikit menjelaskan, tentang rabies atau penyakit anjing gila, yang juga bisa disebut penyakit hewan menular, yang disebakan oleh virus dan dapat menyerang hewan berdarah panas dan manusia.

    Penyakit Rabies juga merupakan penyakit Zoonosa yang sangat berbahaya, karena bila telah menyerang manusia atau hewan bisa berakhir dengan kematian. Dan pada hewan yang menderita Rabies, virus ditemukan dalam jumlah banyak pada air liurnya.

    “Virus ini akan ditularkan ke hewan lain atau ke manusia terutama melalui luka gigitan. Hewan seperti anjing,kucing dan serigala adalah hewan yang paling utama sebagai penyebar rabies. Masa inkubasi penyakit rabies pada anjing dan kucing kurang lebih 2 minggu. Anjing biasanya harus mendapat vaksinasi rabies pada umur 5 bulan,”  ungkap Herman.

    Tanda rabies anjing gila, hewan menjadi agresif dan tidak lagi mengenal pemiliknya. Mudah menyerang orang, hewan, dan benda-benda yang bergerak. Bila berdiri sikapnya kaku, ekor dilipat diantara kedua paha belakangnya.

    “Kita juga harus hati-hati, terhadap anak anjing kalau tiba-tiba menjadi lebih lincah dan suka bermain , tetapi akan menggigit bila dipegang dan akan menjadi ganas dalam beberapa jam,” tandasnya.

    Tindakannya jika anjing  terkena virus rabies, lanjutnya, segeramenempatkan hewan peliharaan dalam kandang yang baik dan sesuai serta senantiasa memperhatikan kebersihan kandang dan sekitarnya.

    “Menjaga kesehatan hewan peliharaan dengan memberikan makanan yang baik, pemeliharaan yang baik dan melaksanakan Vaksinasi Rabies secara teratur setiap tahun ke Dinas Peternakan atau Dokter Hewan Praktek. Memasang rantai pada leher anjing bila anjing tidak dikandangkan atau sedang diajak berjalan-jalan oleh pemiliknya,” beber Herman. (man/beritasampit.com)