Siap-siap…!!! Harga Sembako di Sampit Mulai Merangkak Naik

    SAMPIT-Kurang dari satu bulan menjelang tibanya bulan Ramadhan 1437 Hijriyah, sejumlah bahan pokokdibeberapa pasar di kota sampit terpantau mulaimengalami kenaikkan harga. Di antaranya gula pasir, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, serta komiditas lainnya. “Gula pasir sekarang Rp16 ribu perkilo, biasanya Rp12 ribu-Rp13 ribu rupiah perkilonya,” ujar Yogi, salah seorang pedagang sembako di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kamis (12/05) sore.

    Menurut Yogi, pergerakan harga ini juga terjadi pada harga bawang merah. Sementara untuk beras dijual bervariasi antara Rp9 ribu-Rp16 ribu tergantung jenis dan kualitasnya. ”Bawang merah sekarang sudah Rp48 ribu perkilo, bawang putih Rp38 ribu perkilo, telur ayam ras Rp37 ribu persaf dan telur bebek Rp75 ribu persaf,” terang Yogi.

    Hal senada juga disampaikan Melly. Pedagang sembako di PPM Sampit ini menerangkan, kenaikkan harga juga terjadi pada harga jual minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan. “Minyak goreng curah sekarang naik tipis jadi Rp13 ribu perkilo, minyak goreng kemasan dikisaran harga Rp14 ribu rupiah per liter, lombok kering Rp75 ribu dan lombok rawit Rp35 ribu perkilo,” ujar Melly.

    Pantauan beritasampit.com, tercatat harga ayam ras yang sebelumnya Rp24 ribu kini berada pada kisaran Rp28 ribu perkilo, daging sapi masih bertahan pada harga jual antara Rp125 ribu hingga Rp130 ribu perkilo.

    Naiknya harga sembako ini menurut beberapa pedagangselain dikarenakan fenomena tahunan menjelang bulan puasa juga terdapat beberapa pasokan yang kurang sementara permintaan tinggi karena banyak pembeli yang melakukan aksi borong stok menjelang puasa.

    Para pedagang juga menerangkan, naik tidaknya harga barang tidak begitu berpengaruh kepada mereka karena para pedagang ini mengambil barang dari penyalur. mereka hanya menyesuaikan dengan harga yang akandijual kepada konsumen. Hanya saja omzet mereka agak menurun jika terjadi kenaikkan harga, Sebab karena harga tinggi banyak konsumen enggan berbelanja.

    Mereka juga berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait hendaknya sudah menyiapkan strategi untuk meminimalisir akan terjadinya kenaikkan harga, terlebih menjelang bulan puasa. Sebab tidak menutup kemungkinan kenaikan harga barang semakin tidak terkendali. (jun/Beritasampit.com)