Perlukah Tes Urin Saat Penerimaan Siswa Baru?

    Perlukah Tes Urin Saat Penerimaan Siswa Baru?

    SAMPIT-Melakukan test urin disaat penerimaan siswa baru, menjadi salah satu upaya yang baik menekan peredaran narkoba di Kabupaten Kotawaringin Timur. Sebab peredaran narkoba kini sudah meluas ke wilayah pedalaman, dan sasaran yang sangat rentan terjerumus sebagai pengguna barang haram tersebut adalah remaja yang masih labil.

    “Peran semua pihak sangat penting. Memberantas narkoba waktu test diharapkan tes urine, karena peredaran narkoba sangat pesat di Kotim, mirisnya lagi bahkan ada anak SMPada yang sudah menjadi pemakai narkoba. Dengan melakukan test urine, kita inginkan bisa menjadi peringatan pada orang tua maupun siswa agar mereka menyadari dan turut menyatakan perang memberantas peredaran narkoba di Kotim ini,” ungkap Sutikno, anggota Komisi III DPRD Kotim, dalam hearing bersama Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Kotim, Kamis (19/5).

    Dalam pertemuan itu, politisi dari Partai Gerindra tersebut juga menyoroti tentang pengadaan seragam batik Kotim yang disinyalir bahwa dikelola oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, dalam hal itu dirinya menekankan pemda harus memiliki kebijakan untuk meringankan beban biayanya, jangan sampai adanya program itu sebaliknya akan merugikan masyarakat.

    “Dipertimbangkan masalah seragam batik Kotim, katanya ada laporan harus dikelola oleh pemda atau dinas pendidikan itu benar atau tidak supaya tidak membebankan wali murid atau siswa, kalau bisa diringankan di subsidi seragam untuk batik Kotim, jangan mencari untung di kain atau batik Kotim itu,” tegas nya.

    Sementara itu, menaggapi apa yang ditanyakan berkaitan dengan test urin siswa dan pengadaan batik Kotim, Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi merespon baik saran untuk melakukan test urin saat penerimaan siswa baru, namun mengingat semuanya akan butuh biaya yang tidak sedikit, maka dirinya akan melakukan pertemuan terlebih dulu pada pihak kepala sekolah untuk mensepakatinya.

    “Tes narkoba kita musyawarahkan dengan pihak kepala sekolah, karena menyangkut ada biaya, kita Sangat merespon baik itu, karena akan menghindarkan anak-anak kita dari narkoba, saat penerimaan dilakukan tes urineapalagi saat sekolah ada beberapa opesi nanti akan dikomunikasikan dengan orang tua murid juga,” Kata Suparmadi.

    Sedangkan berkaitan dengan pengadaan Batik Kotim, Suparmadi menanggapi masih dalam wacana dan belum dilaksanakan, keinginan untuk merepkan adanya batik daerah, agar mengenalkan kepada anak didik untuk lebih mencintai seni daerah.

    “Seragam kita berkeinginan surat edaran yang ada menyetuh ke anak kita, namun ini kita komunikasikan motifnya seperti apa, Batik maksudnya wacana, membuat seragam itu masing-masing diharapkan ada budaya lokal, agar anak mencintai budaya daerah ini,” tandasnya. (bro/beritasampit.com)