Menengok Pernikahan Putra Prof DR Birute Mary Galdikas dengan Adat Suku Dayak

    PANGKALAN BUN–Ferdrick (35), putra Prof DR Birute Mary Galdikas, hasil pernikahaannya dengan Pak Bo’ap asli suku Dayak warga Desa Pasir Panjang, Sabtu (23/7), telah melaksanakan acara pesta pernikahannya dengan Darlena  asal Filipina.

    Pesta pernikahan dengan acara adat Suku Dayak yang digelar ProfDR Birute Mary Galdikas, dihadiri sekitar 75 lebih tamu-tamu dari mempelai wanita (Filipina) dan sejumlah turis dari mancanegara seperti Amerika, Australia, Filipina, Jepang  dan negara lainnya, serta puluhan para tetua Suku Dayak dan warga masyarakat Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kobar.

     

    Menurut Tamel, Kades Pasir Panjang, acara dimulai pukul 10.00 WIB diawali dengan menerima tamu yang disambut acara potong pantan dari perkumpulan Dayak Tomun diwarnai Tarian Ikat Tonggang. Pukul 10.30 sampai  12.00 WIB tamu dihibur tari adat Dayak pedalaman dan tarian Pesisir Kembang Goyang dari Sanggar Sahaluan pimpinan Kambran.

    “Pukul 14.30 sampai 15.00 WIB acara bedaun makan kue dan lomang, pukul 15.30 WIB kedua mempelai (pengantin) sudah dihias dengan adat Dayak. Kemudian dari rumah kepala adat,kedua pengantin diarak menuju Balai Adat Rumah Betang,”ungkap Tamel saat dikonfirmasi beritasampit.com Sabtu (23/4)pagi.

    Pada acara pelaksanaannya yang dipandu Budi, pembawa acara,pantauan beritasampit. com  dari pukul 10.00 WIB sampai hampir Pukul 17.00 WIB cukup meriah. Sejak tamu-tamu mancanegara dijamu minum  tuak   dengan gelas dari bambu, langsung asyik mengikuti tarian Dayak Ikat Tonggang.

    Kemudian setelah pasangan pengantin diarak menuju Rumah Betang, acara nikah Adat Suku Dayak pun dimulai, dengan penuh sakral. Nampak dua tetua Dayak di depan pengantin melaksanakan ritual acara pernikahan yang mendapat perhatian tamu-tamu mancanegara, serta puluhan kamera pun terus bereaksi membidik dua pasangan pengantin.

     

    TIDAK MEMBAGIKAN UNDANGAN

    Prof DR Birute Mary Galdikas saat dikonfirmasi beritasampit.com mengatakan, acara pesta pernihakan putranya Fedrick yang digelar dengan acara adat suku Dayak, pihaknya tidak menyebarkan undangan.

    “Saya tidak menyebarkan undangan dalam pesta pernikahan putra saya yang digelar khusus dengan acara adat Dayak. Pesta ini untuk memenuhi keinginan suami saya Pak Bo’ap dan warga masyarakat Dayak di Desa Pasir Panjang. Kalau pernikahannya dulu sudah dilaksanakan di Filipina dan sekarang putra saya sudah punya anak satu masih kecil,” ungkap Birute.

    Menurut Birute, pihaknya merasa bersyukur karena acara pesta pernikahan putranya Fedrick dengan Darlene, yang dihadiri kedua besannya atau kedua orang tua dan nenek serta kakeknya daripihak perempuan, dan keluarga besarnya dari Filipina, berlangsung cukup meriah.

    “Saya mengucapkan terimakasih khususnya kepada Kepala Adat Dayak, dan Kepala Desa, serta warga Desa Pasir Panjang, juga Pak Kapolsek Arsel yang telah banyak membantu. Sehingga pesta pernikahan anak saya meriah dan berjalan lancar,” tandas Birute.

    Pak Bo’ap juga mengatakan dirinya merasa bersyukur kepada Tuhan, karena keinginannya untuk melaksanakan pesta pernikahan putranya Fedrick dengan Darlena dengan acara Adat Dayak  sudah terlaksana.

    Terpisah, Richard Rabena JR dan Josefina Rabena, kedua orang tua mempelai perempuan Darlene, saat dikonfirmasi beritasampit.com, usai acara penikahan mengatakan, pihaknya dan semua keluarga merasa puas dan bahagia.

    “Kami sekeluarga merasa puas dan bahagia, karena acara ini (pernikahan adat Dayak, red) selama kami hidup baru pertama kali dirasakan dan betul-betul luar biasa acaranya, terima kasih,”jawab Ricard didampingi istrinya Josefina Rabena, dengan bahasaInggris kepada beritasampit.com. (man/beritasampit.com)