Agar Mandiri, Penghuni Lokalisasi Km 12 Dibekali Keterampilan

    SAMPIT-Pemberian bekal keterampilan kepada warga eks penyandang penyakit sosial yang digelar Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kotim,  di kawasan lokalisasi Km 12 Sampit, disambut antusias para peserta yang terdiri dari para penghuni lokalisasi.

    Bukan hanya pembekalan keterampilan, namun mereka juga akan dibekali pengetahuan tentang kesehatan serta pembinaan mental keagamaan dengan dibimbing oleh narasumber yang membidanginya. Untuk pelatihan yang rutin setiap tahunnya digelar Dinsosnakertrans ini, ada beberapa kategori keterampilan yang diberikan, dan pada kali ini para peserta diberikan bekal keterampilan membuat kue.

    “Pelatihan keterampilan pembuatan kue ini diharapkan peserta mempunyai bekal sebagai wirausahawan baru dengan tujuan sebagai alih profesi dalam memasuki dunia usaha dengan mencapai prospek pasar cerah. Untuk itu, PSK dan masyarakat sekitar yang perekonomiannya tergantung dari keberadaan lokalisasi perlu diarahkan untuk beralih profesi, salah satunya berwirausaha,” terang Kepala Dinsosnakertrans Kotim, Ir Bima Eka Wardana, usai membuka kegiatan pelatihan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial, di aula Km 12, Selasa (2/8).

    Dalam pelatihan kali ini jumlah peserta mencapai 25 orang, mereka semuanya diajarkan pengolahan pembuatan kue hingga teknik produksi pengolahan pembuatan kue. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari hingga perserta benar-benar memahami segala materi cara pembuatan kue yang diberikan oleh narasumber.

    “Untuk pelatihan keterampilan ini memang bervariasi, bukan hanya membuat kue, namun menjahit serta kegiatan lainnya untuk usaha, tergantung keterampilan apa yang diinginkan oleh peserta. Intinya satu kali kegiatan, kita laksanakan satu kategori pelatihan yang diberikan,” ujar Bima.

    Sehubungan dengan adanya rencana penutupan lokalisasi, dengan tegas Bima, menanggapi tidak ada kaitannya dengan kegiatan pelatihan keterampilan tersebut, karena pelatihan ini merupakan agenda rutin tahunan oleh Dinsosnakertrans untuk memberikan bekal para penghuni lokalisasi, sekaligus ajakan untuk mereka agar bisa berwirausaha dan meninggalkan pekerjaan mereka sebagai pekerja seks komersial.

    “Ini bukan persiapan penutupan lokalisasi, namun ini kegiatan rutin kita, sedangkan pelatihan keterampilan untuk penutupan lokalisasi berbeda lagi dan kemungkian akan ada juga kita lakukan nanti,” paparnya.

    Sebagai bentuk dorongan dan motivasi dari Dinsosnakertrans sebagai pihak penyelenggara pelatihan keterampilan itu, para peserta selain diberikan bekal pengetahuan cara membuat produk dan cara berwirausaha. Namus setelah selesai mengikuti pelatihan, masing-masing peserta juga akan mendapatkan bekal peralatan sesuai dengan kategori keterampilan yang dilaksanakan.

    “Masing-masing peserta akan dapat peralatan yang mereka butuhkan, kita harap mereka bisa menyerap apa yang kita sampaikan hingga membuat mereka bisa terampil dan bisa menerapkan di kehidupan sehari-hari dengan membuat usaha sendiri,” tandas Bima. (bro/beritasampit.com)