Tanamkan Sedini Mungkin Semangat Proklamasi Kepada Anak-Anak

    PANGKALAN BUN-Untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air serta wawasan kebangsaan, harus dipupuk sejak dini bagi anak-anak,khususnya di semua sekolah. Sri Widiarto Kepala SMPN 11 Kecamatan Arut Selatan,  prihatin kalau masih ada sebagian generasi muda sampai tidak bisa menghapal Pancasila,tanpa teks.

    Dia  sangat setuju kalau merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus,diadakan lomba cerdas cermat bagi anak-anak sekolah ditingkat RT yang materinya tentang perjuangan para pahlawan dalam mencetuskan kemerdekaan.

    “Di sekolah kami SMPN 11,sudah rutin setiap menjelang HUT RI 17 Agustus,digelar berbagai lomba yang bernuansa kebangsaan. Tapi kan pada umunya, memeriahkan Hari Proklamasi ditingkat RT itu digelar berbagai lomba anak-anak,ada Balap Karung,Makan Kerupuk,Panjat Pinang dan lain-lainnya,” ungkap Sri Widiarto Kepala SMPN 11 Kecamatan Arut Selatan, saat dibincangi beritasampit.com Sabtu (13/8).

    Menurut Sri Widiarto, kalau sudah dipupuk sejak dini, tentang sejarah nama-nama Pahlawan sebelum Indonesia merdeka dan menyongsong  sejarah Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, maka pada anak akan tumbuh rasa nasionalisme, terhadap bangsa dan negara.

    “Hal ini perlu kita lakukan sedini mungkin, dengan harapan jika semangat nasionalisme itu sudah ada sejak dini, maka dalam tumbuh kembangnya dapat berdampak terhadap pembentukan sikap, mental, serta karakter anak yang sesuai dengan nilai-nilai moral berkehidupan dan berkebangsaan,” ujar Sri Widiarto.

    Namun tentunya,lanjut Sri Widoarto, dalam menumbuh kembangkan semangat nasionalisme pada anak bukanlah hal yang mudah, faktor utama yang diperlukan sebagai pendidik dan orangtua adalah kesamaan nilai dan visi.

    Kesamaan nilai dan visi ini dimaksudkan bahwa pendidik dan orangtua harus berangkat dari satu pemahaman nilai yang sama dengan tujuan yang sama dalam menumbuh kembangkan semangat nasionalisme kepada anak.

    Sebagai contoh untuk mengajarkan anak untuk memiliki sikap cinta terhadap tanah airnya, yang ringan-ringan saja dulu seperti perlunya,memelihara lingkungan dan tidak merusak hutan, mencintai produk asli buatan dalam negeri,

    “Mengajarkan tari-tarian tradisional budaya Indonesia,mengenalkan kekayaan alam Indonesia melalui budaya dan wisata, karena kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia, adalah aset masa depan generasi kita,” beber Sri Widiarto. (man/beritasampit.com)