Distanak Pulang Pisau Sebarkan 50 Unit Alat Pertanian

    PULANG PISAU – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Pulang Pisau, menyebarkan sebanyak 50 unit alat-alat pertanian dalam rangka untuk meningkatkan hasil produksi padi di daerah setempat. Bantuan alat pertanian ini diperoleh dari bantuan Direktorat Jenderal tanaman Pangan Kementrian Pertanian dan bantuan dari hasil perjuangan para anggota DPR-RI asal Kalteng yakni Asdy Narang dan Hamdani.

    “Usai peringatan HUT Ke-71 Republik Indonesia, kami sudah mulai sebarkan bantuan alat-alat pertanian tersebut kepada,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Ir Juman.

    Dikatakan Juman, bahwa jumlah alat pertanian yang disebarkan sebanyak 50 unit. Terdiri dari sebanyak 33 alat pertanian handtractor untuk pengolah lahan dan 17 unit alat pertanian untuk pasca panen. Para petani yang tergabung dalam kelompok tani sebagian besar merasa gembira dengan diterimanya alat pertanian tersebut.Pendistribusian lebih banyak di Kecamatan Maliku dan Pandih Batu yang merupakan sentra pertanian di daerah setempat.

    Lanjutnya, pihaknya berharap kelompok tani yang menerima bantuan ini dapat memanfaatkan alat-alat pertanian yang secara simbolis telah diserahkan oleh Bupati H Edy Pratowo dan Wakil Bupati Pudjirustaty Narang. Peningkatan sarana dan pasarana pertanian kepada kelompok tani ini, kata Juman, tidak lain agar produksi pertanian di daerah setempat bisa meningkat dan menjadi salah satu lumbung yang terbesar di Kalimantan Tengah

    Pihaknya juga, terang Juman, akan terus mengusulkan baik melalui pemerintah setempat, provinsi dan pusat, alat-alat pertanian yang dibutuhkan oleh para petani. Dikatakannya bahwa masih banyak petani yang belum bisa mendapatkan bantuan alat-alat pertanian.

    Terpisah, Ketua Kelompok Tani Sukamaju Desa Gadabung Kecamatan Pandih Batu, Mujiatno mengungkapkan,kelompoknya sangat senang menerima bantuan alat pertanian. Dalam praktiknya bantuan tersebut akan digulir penggunaannya agar semua anggota kelompok yang berjumlah 52 orang bisa menggunakannya sesuai jadual yang disepakati.

    Dikatakan Mujiatno, sebelumnya para petani hanya mengolah lahan secara manual, dengan adanya bantuan mesin handtraktor dan mesin untuk pasca panen, kerja petani menjadi lebih ringan dan cepat untuk mengolah lahan serta memanen hasil. “Bantuan alat pertanian yang diterima memang agak terlambat karena 50 persen lahan sudah panen.

    Tapi tidak apa-apa, bagaimanapun kami berterimakasih kepada pemerintah setempat,” papar Mujiatno.

    Menurut dia, para kelompok tani tahun ini sudah menjalankan tanam, jajar, legowo seperti yang diintruksikan pemerintah. Untuk hasil produksi, Ia mengaku pada tahun lalu saat terjadi kemarau lebih panjang mengalami penurunan. Dalam satu hektar lahan hanya menghasilkan 4 ton gabah kering, sebelumnya bisa mencapai lebih dari 5 ton. (pra/beritasampit.com)