Meski Meriah, Namun Banyak Peserta Kotim Karnaval Mengeluh, Kenapa?

    SAMPIT-Panitia pawai karnaval diduga dinilai kurang tegas dalam pengaturan kelompok peserta yang  mengikuti pawai karnaval budaya pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-71 yang berangsung Sabtu (20/8) siang, dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.Mengambil start dari depan Rujab Bupati Kotim dan finish di Taman Kota Sampit.

    Mulai start, peserta regu yang turut berjubel hingga simpang perempatan budaran Polres, tentunya tak sedikit keluhan  peserta yang merasa kecewa. Salah satunya amburadulnya panitia pelaksana dalam mengatur barisan peserta regu. Menurut masyarakat penonton yang menilai, barisan regu peserta yang mengikuti pawai tersebut banyak terpisah-pisah.

    Sepertinya tak tertata, terlihat pada nomor urut dari peserta regu atau kompok barisannya terputus. “Barisan anak pelajar yang turut memainkan drumband juga terpisah dari barisan sekolahnya yang berpakaian adat budaya serta barisan gurunya,” ujar Amat,yang menyaksikan pawai tersebut Sabtu(20/8) sore.

    Menurutnya, meskipun kemasan pawai karnaval yang mencerminkan budaya dan pariwisata terbilang bagus, hanya saja penataan barisan yang tidak singkron. Masa barisan peserta regu sekolah terputus-putus dengan barisan peserta regu lain hingga jarak beberapa shaf. “Sepertinya pengaturan  barisan pawai terlihat amburadul,” sindirnya.

    Maka hal itulah  yang membuat peserta regu menunggu lama ngomel-ngomel dan kesal. Karena ketidakdisiplinan panitia penyelenggara dalam mengatur para peserta tersebut. Peserta yang kuat leluasanya mendahului. “ Masa mereka nomor  besar mestinya giliran belakang malah mendesak lebih dulu jalan, kami nomor yang kecil jauh dibelakang,” keluh salah satu siswi yang berjubel menunggu start di tengah panasnya terik mentari pada perempatan Jalan Kapten Mulyono tersebut.

    Kiranya panitia penyelenggaraan tak memakai undian. Artinya, siapa barisannya lebih depan mereka yang harus jalan terlebih dulu. Sehingga banyak para peserta regu yang berdesak – desakkan. Sepertinya, siapa yang kuat dalam barisan mereka yang lebih dulu jalan.

    Tak sedikit para peserta regu seperti anak-anak sekolah yang mengeluh hal itu. Sehingga membuat peserta regu bengong menunggu karena tak ada yang mengatur. “Kita kasihan melihat anak-anak pelajar yang sudah menunggu dari jam 12.00 siang masih juga belum jalan, pawai karnaval budaya kali ini starnya bedahuluan. Hingga barisan peserta regu terpisah-pisah,” tandas salah satu guru yang turut mengikuti lomba pawai tersebut.

    Sekadar diketahui, peserta regu lomba karnaval budaya dan pariwisata sebanyak 279 kelompok yang berasal dari instansi daerah, lembaga, organisasi, mahasiswa, pelajar, dunia usaha dan masyarakat umum. Sedang total peserta diperkirakan hampir 14.000 orang. (mar/beritasampit.com)