Angka Kemiskinan Sulit Turun Jika Tidak Memperluas Lapangan Kerja

    SAMPIT-Memperbanyak dan memperluas lapangan pekerjaan, salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
    Anggota Komisi III DPRD Kotim Sutikno, menilai salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan di Kotim, karena masih kurangnya lapangan kerja, terutama pada penduduk lokal.

    “Kita minta pemerintah menekan tingkat kemiskinan dengan menyediakan lapangan pekerjaan lebih banyak, kalau tingkat pengangguran berkurang, kesejahteraan masyarakat akan terjamin dan tindakan kriminalitas pun pasti juga berkurang”ungkap Sutik, rabu (14/9).

    Dia juga mengajak pada masyarakat Kotim, khususnya yang tinggal di perkotaan agar tidak terpaku dan berpikir mencari pekerjaan, namun bagaimana bisa kreatif menciptakan atau membuka lapangan pekerjaan sendiri yang lebih menguntungkan bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat.

    “Pola pikir masyarakat perlu dirubah biar lebih kreatif menciptakan lapangan kerja sendiri, apalagi pada persaingan MEA saat ini, kalau tidak ada motivasi memperkaya diri dengan keterampilan, maka kita akan tertinggal,” ucapnya.

    Mengurangi angka kemiskinan salah satu program yang digalakkan Pemerintah Daerah Kotim saat ini, salah satunya seperti mendorong pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dengan tujuan siswa-siswa lulusan dari sekolah itu memiliki keahlian khusus di bidang masing-masing, sebab mereka mendapatkan bekal yang mampu digunakan selain untuk mencari pekerjaan, tapi juga bisa bermanfaat menyediakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri maupun orang lain.
    “Saya amati, orang banyak berpikir banyak masyarakat desa yang di identik dengan kemiskinan. Padahal salah, justru mereka yang mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja individu atau pun kelompok dibandingkan dengan masyarakat di Kota” terangnya.

    Masyarakat di pedesaan banyak memiliki aset berupa lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga bukan hanya mereka dapat menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri, namun juga bisa pada orang lain. “Jika kita bandingkan dengan perkotaan yang jumlah penduduknya cukup padat, tapi memiliki lapangan pekerjaan yang sedikit,” pungkas Sutik. (ilm)