AWAS…..HIV/AIDS Mulai Mengancam Kaum Terdidik

    NANGA BULIK-Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Lamandau bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS provinsi Kalteng kemarin menggelar penyuluhan tentang HIV/AIDS di lingkungan  ASN di Kabupaten Lamandau.

    Penyuluhan sendiri dilakukan langsung ke instansi-instansi dan kemarin merupakan giliran dari ASN di lingkungan  Sekretariat Daerah(Setda) Lamandau.

    Wiliam katopo, sekretaris KPA provinsi Kalteng mengatakan bahwa awalnya sasaran sosialisasi adalah para generasi muda atau remaja tingkat sekolah, karenanya di setiap sekolah saat ini sudah terdapat sejumlah guru yang terlatih untuk melakukan penyuluhan penanggulangan HIV.

    Namun hasil survei belakangan justru mengejutkan karena saat di dipantau di rumah sakit jumlah penderita yang berobat di rumah sakit akibat HIV justru banyak dari kalangan ASN atau pegawai.

    “Mulai dari eselon 2, eselon 3, eselon 4, staf, tukang sapu bahkan satpam ada yang menderita HIV. Padahal Awalnya mereka bukan sasaran kita karena kelompok terdidik ini kita anggap sudah memahami tentang bahaya HIV AIDS,” ungkapnya.

    Kemudian selain ASN , Kelompok ibu- ibu juga  lebih banyak yang menderita HIV daripada PSK. Sehingga jika para ibu banyak yang menderita HIV, maka dikhawatirkan kualitas generasi yang akan dilahirkannya.

    “Maka sosialisasi  harus dilakukan lebih membumi lagi. Karena HIV yang bagai fenomena gunung es ini sudah menulari hampir semua kalangan,” tambahnya.

    Menurutnya Pantauan dilapangan PSK juga sudah masuk  ke desa pedalaman, sebab psk mulai digusur di kota-kota besar. Penggusuran lokalisasi dinilainya  memang menimbulkan masalah, salah satunya muncul karoke karaoke terselubung di pinggiran perkebunan sawit belakangan ini.

    Sementara itu, mewakili bupati Lamandau, Tahan Sandi, Assisten Pemerintahan mengharapkan agar peserta sosialisasi nanti bisa menjadi agen penyambung untuk menginformasikan kembali tentang bahaya penyebaran HIV/Aids kepada masyarakat.

    Kata dia dengan mengetahui secara jelas tentang HIV diharapkan meminimalisir kasus penularan HIV dikalangan ASN.

    Ketua KPA Kabupaten Lamandau, Multatuli Ilyas mengungkapkan bahwa sosialisasi ini dilakukan langsung ke masing-masing SKPD, sehingga jangkauannya lebih luas. Bahkan setelahvmengikuti sosialisai paravASN langsung di ambil sampel darahnya untuk di uji lab .

    “para ASN tidak perlu khawatir, karena hasilnya akan dirahasiakan dan hanya yang bersangkutan yang tahu. Juga tidak akan ada sanksi jika ternyata ada ASN yanv positif, justru yang bersangkutan akan didampingi untuk melakukan pengobatan lebih dini,” ujar Multatuli.(cipt)