Seekor Anak Orang utan Cidera Diamankan BKSDA

    SAMPIT – Akibat habitat yang telah rusak dan kesulitan mencari makan, seekor anak orang utan terdesak hingga memasuki lahan pertanian  milik warga sekitar desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah. Primata dilindungi tersebut berhasil ditangkap warga hingga diserahkan ke Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit, senin (17/10).

    Anak orang utan jenis betina yang diperkirakan berumur sekitar 3 tahun itu terlihat stres saat diamankan dalam kondisi terikat di batang pohon. Sebelumnya orang utan ini ditemukan warga di sekitar pesisir sungai lepeh Desa Bagendang Hilir.

    Menurut Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit Muriansyah, orang utan tersebut diduga berupaya mendekati pemukiman warga hingga akhirnya berhasil ditangkap. Namun akibat penangkapan itu dan di ikat terlalu kuat, hewan tersebut mengalami cidera bengkak di bagian kiri kaki dan tangannya.

    “Informasi yang kita peroleh, orang utan itu di temukan adik pak Padliansyah atas nama Rusli yang sedang mencari anak kayu Geronggang di sekitar hulu sungai lepeh pada hari Sabtu, 15 Oktober kemarin. Orang utan selalu berada di sekitar pondok, dan tidak mau di usir. Kemungkinan karena lapar atau meminta makan. Kemudian hewan itu di tangkap dan di bawa ke desa. Selanjutnya dilaporkan kepada Polsek Sungai Sampit,” jelas Muriansyah.

    Saat ini habitat orang utan telah rusak sebagai dampak perluasan areal perkebunan sawit. Akibatnya banyak orang utan terpaksa mencari makan pada lahan pertanian warga

    “Habitat Orang utan di lokasi sudah sangat rusak, mengakibatkan mereka mencari makan ke perkampungan dan perkebunan warga” Katanya

    Ia mengimbau, apabila warga menemukan orang utan agar secepatnya melapor ke petugas BKSDA, untuk segera dilakukan pengamanan terhadap hewan yang dilindungi itu.

    Selanjutnya orang utan itu akan dibawa ke Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, guna pemeriksaan awal secara medis. Setelah dinyatakan sehat, orang utan akan dilepas liarkan ke habitat aslinya di suaka margasatwa Lamandau.

    “Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian Polsek Sungai Sampit dan LSM COP (Centre for Orangutan Protection) yang sudah membantu kegiatan kita mengamankan satwa dilindungi itu,” tandasnya. (ilm/beritasampit.com)