Akmal Tamroh : Kenapa Harus Meliburkan Seluruh Siswa Hanya Demi Kegiatan Serimoni Kemah Guru..

    Ketua Dewan Pendidikan Kotim, H. Akmal Tamroh

    SAMPIT – Hanya demi menggelar kegiatan perkemahan di kawasan wisata Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, dalam rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun PGRI ke 71 serta hari guru nasional, seluruh sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak kamis (24/11) meliburkan para siswanya, hal ini menjadi sorotan Dewan Pendidikan Kotim, yang menilai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kotim, melalui Dinas Pendidikan kurang memberikan manfaat yang besar terhadap sektor pendidikan yang saat ini masih banyak sarana-prasarana yang belum terpenuhi.

    “Anak-anak diliburkan pada hari yang bukan hari libur, biasanya hari libur nasional kan ada, tapi diliburkan hanya karena kegiatan itu. Persoalan yang muncul korelasi antara kegiatan di ujung pandaran itu ada tidak untuk kepentingan anak didik. Apalagi Desember ini ada ulangan siswa, seharusnya Dinas Pendidikan dilihat dulu jadwal itu, alangkah baik menurut saya dilaksanakan selesai ulangan anak dulu jadi semua tenang,” Ungkap Ketua Dewan Pendidikan Kotim, H. Akmal Tamroh, jumat (25/11).

    Selain itu, dengan membuang anggaran yang cukup besar hanya demi kegiatan itu, dinilai sangat membuang-buang anggaran, padahal masih banyak kebutuhan pendidikan yang belum terpenuhi di Kotim.

    “Kalau di sana acaranya hanya santai-santai di pinggir laut, ngobrol-ngobrol dan kapan perlu ada alat musik di tenda-tenda itu namanya mubajir. Ini menyangkut dana, kegiatan ini biaya dari mana, sementara kegiatan pendidikan yang lain banyak belum terpenuhi. selama ini pemerintah mengatakan dana tidak ada, tetapi untuk acara ini ada, dan kemungkinan besar anggarannya,” ujar Akmal.

    Jika dana kegiatan kemah guru tersebut di gunakan untuk kepentingan pendidikan, menurut Akmal akan lebih menguntungkan dan memberikan bukti nyata terhadap perkembangan dan proses pendidikan pada anak didik.

    “Kita bicarakan selama ini tentang konsisten pendidikan banyak hanya lipstik saja. Harusnya ke depan, jika biaya pas-pasan, acara serimonia seperti itu di tiadakan tidak papa, penuhi dulu kepentingan pendidikan,” tegasnya.

    Akmal juga mengingatkan pada Pemimpin daerah (Bupati) serta pihak pengawas anggaran (DPRD), serta seluruh SKPD pemerintahan, agar lebih jeli dalam mengkaji program pembangunan, sehingga manfaatnya benar-benar bisa di rasakan oleh masyarakat.

    “Harapan saya, setidaknya bagi pemangku wewenang, Pemda maupun Dinas terkait, membikin program kegiatan agar kiranya merenung sedikit, ada kajian analisa yang lebih penting dari itu yang berhubungan dengan anggaran. Jangan hanya berpikir anggaran keluar selesai, akhir tahun LPJ selesai, buang semua pikiran seperti itu, bagaimana berpikir manfaatnya, itu yang penting dan di kejar, suatu bentuk yang di kerjakan apa manfaatnya,” tandas Akmal. (ilm/beritasampit.com).