Pengusaha India Akan Berinvestasi 4,7 Triliun

    PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah terus menjadi incaran para investor untuk menanamkan modalnya. Hari ini, Selasa (27/12/2016) investor dari India di bidang pabrik Gula bersama PT. Sudevam Anugrah Sakti bertemu dengan Pemerintah provinsi Kalteng untuk melakukan pemaparan kepada Gubernur Kalteng terkait proyek pabrik Gula yang akan dibangun.

    Lalid Kumar, mengatakan lahan yang nantinya digunakan untuk pembangunan pertama, seluas 120 ribu hektar dan hingga kini pihaknya masih memasuki tahap Ekspose.

    “Memang sekarang kami masih memasuki tahap ekspose, dan luas lahan yang akan kita gunakan dalam pembangunan awal yaitu seluas 122 hektar, tetapi kalau dihitung dari pabrik gula itu sendiri yaitu 3 kali 6 ribu PCD, sehingga totalnya 18 ribu PCD, dengan total investasi 345 Juta Dollar Amerika atau sekitar 4,7 Triliun,” ungkap Kumar.

    Invesor Negara India tersebut juga menuturkan, nantinya akan direkrut beberapa tenaga profesional, namun pihaknya berjanji nantinya akan menggunakan  80 persen tenaga lokal dengan melalui tahap pelatihan-pelatihan yang telah dipersiapkan oleh pihak perusahaan.

    “Kita sudah ada pembicaraan dengan Bapak Gubernur tadi, bahwa dirinya setuju kita menggunakan setidaknya 80 persen tenaga lokal sebagai penggerak perusahaan, yang nantinya akan mengikuti pelatihan-pelatihan yang disiapkan perusahaan,” cetusnya.

    Sementara itu, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menjelaskan, selaku wakil dari pemerintah pusat, sudah tentu dirinya mendorong Investor untuk berinvestasi di Provinsi Kalteng. Pasalnya hal ini tentu akan memberikan keuntungan bagi daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Dengan adanya Investasi, di samping menyerap Devisa Negara, juga menciptakan lapangan kerja baru dan mencetak tenaga kerja lokal. Apalagi secara nasional kita tahu sendiri, bahwa kebutuhan akan gula di indonesia, masih di eksport dari luar,” ucap Sugianto.

    Dirinya juga menjelaskan, untuk Provinsi Kalteng sendiri terbagi dalam tiga Classter Ekonomi, diantaranya yaitu di wilayah barat, wilayah timur dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, yang memiliki lahan cukup luas untuk berinvestasi dari segi perkebunan.

    “Di tiga wilayah yang termasuk dalam Classter Ekonomi, dilepaskan pun mereka tetap hidup, tinggal tugas Gubernur saja lagi yang turut mengawasi realisasi plasma dari pihak perusahaan yang beroperasi di Kalteng ini,” tandasnya.

    Selain itu Gubernur sendiri berharap, agar nantinya pabrik gula yang diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Asia tersebut, agar bisa dibangun di wilayah tiga Classter ekonomi tersebut. (nata/beritasampit.co.id)