Wisatawan Mengeluh, Taman Kota dan Ikon Jelawat Kumuh dan Minim Penerangan

    SAMPIT – Sehari setelah malam pergantian tahun sejumlah tempat wisata keluarga di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), seperti Taman Kota dan Ikon Jelawat ramai didatangi pengunjung. Selain berada di dalam kota Sampit, mereka yang berkunjung ke kawasan ini tidak dipungut biaya masuk alias gratis.Tidak jauh berbeda saat malam pergantian tahun. Suasana Taman Kota Sampit dan Ikon Jelawat, Minggu (01/01/2017), terlihat cukup ramai dikunjungi warga. Selain menjadi sarana bermain anak, juga menjadi sarana untuk berkumpul bersama anggota keluarga.

    “Kebetulan liburan di Sampit, saat malam tahun baru kami kumpul keluarga, jadi malam ini kami baru bisa bersantai disini,” kata Anggie (35), pengunjung asal Palangkaraya.

    Anggie mengakui, lebih memilih Ikon Jelawat untuk bersantai bersama keluarga, mengingat dirinya tak harus mengeluarkan biaya ekstra saat mengajak anggota keluarganya bersantai.

    ”Selain lokasinya strategis dan masih di dalam kota. Juga enak buat bersantai, sambil mengawasi anak-anak bermain. Biaya yang dikeluarkan juga minim. Cuma buat sewa mainan dan beli jajan untuk anak-anak,” ujarnya.

    Namun, Anggie sedikit menyayangkan, suasana di sekitar dan di dalam kawasan Ikon jelawat agak sedikit gelap dan banyaknya pedagang asongan yang menggelar dagangannya di dalam area wisata tersebut, sehingga anak-anak yang sedang bermain sedikit kurang leluasa.

    ”Sayangnya penerangannya kurang. Banyak lampu yang mati dan di beberapa sudut kelihatannya gelap. Ya, agak kurang enak aja, soalnya di sana banyak anak-anak ABG lagi mojok,” terang Anggie, sambil menunjuk sudut-sudut kawasan Ikon Jelawat yang terlihat gelap.

    Hal senada disampaikan Rusdi (42). Ayah dua anak asal Pelahari, Kalimantan Selatan ini mengatakan, dirinya baru saja dari Taman Kota, kemudian membawa keluarganya ke Ikon Jelawat.

    ”Keadaannya hampir sama dengan Taman Kota. Penerangannya kurang, banyak lampu taman yang mati. Terus katanya di dalam area sini dilarang merokok, tapi lihat di sana banyak yang merokok dengan bebas,” ungkapnya.

    Menurut Rusdi, melihat antusias pengunjung di kedua kawasan wisata keluarga ini hendaknya pengelola lebih siap untuk memberikan sarana dan fasilitas yang memadai, baik kenyamanan maupun keamanannya.

    ”Ikon Jelawat inikan sudah dikenal sampai ke tempat kami (Pelaihari), bahkan ke daerah-daerah lain. Sayang kalau pengelolaan kurang baik, akhirnya akan membawa kesan yang kurang baik pula,” pintanya.

    Dari pantauan Berita Sampit, dibanding hari biasa, terlihat antusias warga berkunjung ke Ikon Jelawat terlihat sangat ramai, bahkan bisa dikatakan cukup padat pengunjung. Bahkan, mulai memasuki sore hari pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah seakan tak menyia-nyiakan momen liburan tahun baru mereka.

    Patung Jelawat raksasa yang berdiri kokoh juga tak pernah luput menjadi objek foto pengunjung malam itu. Selain Ikon Jelawat, warga dari berbagai usia yang sedang menghabiskan waktu berlibur tahun baru juga terlihat memadati Taman Kota Sampit. 

    Bahkan untuk masa libur saat ini, Taman Kota yang menjadi alun-alunnya kota Sampit ini bukan saja menjadi tujuan utama warga kota Sampit untuk bersantai, namun juga warga dari luar daerah pun berdatangan ke tempat tersebut untuk berwisata dan menjadikan sebagai wisata keluarga. (jun/beritasampit.co.id).