Sutik : Angka Kemiskinan Akan Tinggi Jika Tidak Memperluas Lapangan Kerja

    SAMPIT – Memperluas lapangan pekerjaan, merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).Anggota DPRD Kotim Sutikno, menilai salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan di Kotim, karena masih kurangnya lapangan kerja, terutama pada penduduk lokal.

    “Kita minta pemerintah menekan tingkat kemiskinan dengan menyediakan lapangan pekerjaan lebih banyak, kalau tingkat pengangguran berkurang, kesejahteraan masyarakat akan terjamin dan tindak kriminalitas pun pasti berkurang,” ungkap Sutik, selasa (3/1/2017).

    Politikus dari Partai Gerindra tersebut juga mengajak pada masyarakat Kotim, khususnya yang tinggal di perkotaan agar tidak terpaku dan berpikir mencari pekerjaan, namun bagaimana bisa kreatif menciptakan atau membuka lapangan pekerjaan sendiri yang lebih menguntungkan bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga membuka peluang pekerjaan bagi orang lain.

    “Pola pikir masyarakat perlu dirubah biar lebih kreatif menciptakan lapangan kerja sendiri, apalagi pada persaingan MEA saat ini, kalau tidak ada semangat memperkaya diri dengan keterampilan, maka kita pasti akan tertinggal,” ujarnya.

    Mengurangi angka kemiskinan merupakan program prioritas yang digalakkan Pemerintah Daerah Kotim, salah satunya seperti mendorong pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

    “Saya selau mengamati, orang banyak berpikir banyak masyarakat desa yang di identik dengan kemiskinan. Padahal salah, justru mereka yang mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja individu atau kelompok dibandingkan dengan masyarakat di Kota” katanya.

    Bahkan, masyarakat pedesaan banyak memiliki aset berupa lahan pertanian dan perkebunan, sehingga bukan hanya mereka dapat menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri, namun juga bisa memberikan kesempatan kerja pada orang lain. 

    “Jika kita bandingkan dengan perkotaan yang jumlah penduduknya sangat padat, di Pedesaan usaha mandiri lebih potensial jika dibandingkan peluang lapangan pekerjaan di Kota yang sangat terbatas,” tandas Sutik (ilm/beritasampit.co.id)