Awasss… Kabarnya Ada Makam Keramat Palsu di Desa Lempuyang

    SAMPIT- Sekitar satu bulan belakangan ini, masyarakat Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim, menemukan ada sekelompok warga yang membuat kuburan fiktif dijadikan makam keramat. Bahkan lokasi makam itu sengaja buat jauh cukup jau sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga.

    Informasi yang dihimpun Berita Sampit, kuburan fiktif itu diduga sengaja dibuat oleh sekelompok orang melalui sebuah perkumpulan pengajian dengan memanfaatkan beberapa warga sekitar. Tentu saja keberadaan makam yang dibuat-buat agar menjadi keramat tersebut menimbulkan kontra di masyarakat sekitar yang memang mengetahui seluk beluk wilayahnya.

    Ketua Rukun Warga (RW) Seranggas,  Syahrin Halus menjelaskan terkait adanya kuburan fiktip itu dari seseorang yang mengaku mempunyai penglihatan batin, dengan mengaku sebagai Habib orang tersebut mengetahui ada makam keramat dari orang suci yang disemayamkan di sekitar desa Lempuyang.

    “Ada dua orang warga yang mencari makam dikatakan keramat itu, salah seorangnya mengaku Habib yang bisa merasakan dan memiliki kontak batin. Pertama mereka mencari ke desa Lampuyang kecil, Lalu ke desa Kuin Permai juga tidak ada, dan terakhir ke Seranggas desa Lampuyang.” kata Syahrin.

    Sementara, ungkapan bernada kesal di sampaikan M.Aini, Ketua RT Kampung Seranggas, yang mengungkapkan bahwa keberadaan warga yang mengaku Habib tersebut tak pernah melaporkan adanya pengolahan kubah makam itu.

    ” Mereka berdua itu tak pernah ada laporan terkait membuat kubah keramat itu,” ujar ketua RT 9 kampung Seranggas M Aini.

    Kades Lampuyang, Marbawi mengakui tidak mengetahui kalau ada makam keramat disekitar desa yang di pimpinnya. ” Selama saya menjabat di Desa ini tak mendengar adanya makam karomah itu. Memang ada kuburan tua disana tapi orang biasa saja, namanya juga bukan Syekh Muhammad Ibrahim Al Aziz bermakam di situ. Masalah ini sudah menjadi polemik di masyakat luas, kita akan tuntaskan dan akan memanggil serta menghadirkan juru kuncinya yang membikin kubah itu forum rapat,” tegas Marbawi.

    Sementara itu, Kepala Kantor kementrian Agama Teluk Sampit, Syarif Hadiani mengatakan sudah beberapa kali memanggil warganya yang turut melakukan pembuatan kubah itu.

    ” Kita sudah tiga kali melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan, bahkan untuk menghadiri rapat ini juga kita panggil dan diberikan undangan tertulis, tapi tidak juga datang, sampai disusul Kades kerumahnya mereka ke Sampit,” katanya.

    Melalui pertemuan yang menghadirkan Pemerintahan Kecamatan Teluk Sampit, KUA Teluk Sampit, MUI Teluk Sampit, MUI Kecamatan MHS, para tokoh agama,  tokoh masyarakat, sejumlah Kepala Desa, RT,RW dan Masyarakat sekitar. Menyimpulkan makam keramat palsu tersebut sudah sangat meresahkan dan terindikasi menjerumuskan masyarakat pada sebuah kebohongan. Untuk menindak lanjuti permasalahan itu, pihak Kecamatan setempat akan kembali memanggil yang bersangkutan, untuk mengklarifikasi dan menjelaskan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat. (mar/beritasampit.co.id)