Realisasi Proyek Jalan Temanggung Tilung Perlu Perhatian Semua.. Ada Apa Ya?

    PALANGKA RAYA – Pengerjaan proyek peningkatan jalan Temanggung Tilung dalam Kota Palangka Rayav layak mendapatkan perhatian banyak pihak. Proyek tersebut diduga tidak dapat dituntaskan sesuai target awalnya.

    Berdasarkan pengamatan Berita Sampit, realisasi dari pemgerjaan jauh dari memuaskan dan justru menjadi masalah bagi warga di pusat kota tersebut.

    Sejumlah masalah kini mengemuka, seperti di sepanjang jalan bermunculan lobang. Pada musim hujan lobang yang ada menjadi tempat genangan air. Padatnya lalu lintas di jalan tersebut membuat para pengguna jalan sulit menghindari dari percikan air dari hentakan roda kendaraan lainnya.

    Problem lain juga lihat, ketika hari panas, debu bertebaran, apalagi di sepanjang jalan tersebut banyak pertokoan dan warung makan. Praktis buah pengerjaan proyek seperti ini membuat mereka dongkol.

    kondisi jalan Temanggung Tilung setelah dibuat dua jalur. Karena pengerjaan tidak tuntas menimbulkan masalah bagi warga sekitar

    Proyek dengan pelebaran Jalan dengan model dua jalur ini dipertengahan Desember 2016 sempat membuat warga pesimis bisa dituntaskan namun ternyata benar ternjadi.

    Rahmat warga Jalan Menteng, Rabu (25/1) sempat menaruh curiga, pasalnya menjelang akhir Desember pola pengerjaan dari pihak pelaksana terkesan dipaksakan.

    “Pada suatu malam saya pernah lewat sekitar jam 2 malam, saya melihat para pekerja sedang mengecat media jalan. Semua pekerjaan dikerjakan terburu-buru,” katanya.

    Banyak tanda-tanda kejanggalan lain dari pengerjaan proyek ini, bahkan tergolong nekat dan asal saja.

    “Saya tidak tau akhir proyek ini, apakah sudah sesuai dengan kontraknya atau bagaimana, tapi hasilnya bisa kita lihat sendiri,” kata Ahmad juga warga Jalan Menteng.

    Untuk memastikan keberadaan proyek ini, Berita Sampit menelusuri dan mencari posisi papan nama proyek namun ternyata sudah tidak ada ditempatnya karena sudah dicabut pelaksana proyek.

    “Papan proyek pembangunan sudah dicabut lama mas,” ucap warga di lokasi yang sempat di pasang papan proyek.

    Dari keterangan warga papan proyek sudah tidak berada di tempat sejak 24 Desember 2016 yang lalu, warga setempat tidak mengetahui siapa yang melepaskan plang proyek tersebut.

    (dsz/beritasampit.co.id)