Ini Problem Baru Di Taman Kota..Jadi Mangkal Waria dan Tempat Pesta Miras … Ke Mana Ya Satpol PP?

    SAMPIT-Target Pemerintah Kabupaten Kotawringin Timur (Kotim) untuk merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Kota Sampit berlangsung sesuai rencana. Di lokasi sudah bersih dan PKL sudah pindah ke pasar eks Mentaya Theater.

    Sukses merelokasi PKL ternyata tidak diikuti masalah lain. Kini eks PKL menjadi tempat mangkal baru para waria (wanita pria). Sayang sejauh ini tidak ada langkah dari Satpol PP untuk menyikapinya.

    Karena tidak yang melarang, gerombolan Waria ini leluasa, kini para waria mulai membagi jalur kerja. Sebagian masih mangkal di lokasi lama deket Museum Kayu dan gedung KNPI dab sebagiannya menempati wilayah yang ditingali para PKL di depan Kantor Inhutani III.

    Seperti yang dituturkan oleh Emon (25) yang tidak lain adalah salah 1 waria asal Baamang. Waria yang tingal di pemuatan yang dijumpai di depan Kantor Inhutani sekitar pukul 01.00 Wib menuturkan alasannya kenapa mereka beroperasi di lokasi eks PKL.

    “Kami pindah kesini karena tempat disini cukup luas untuk membagi tempat dengan para waria lain dengan kata lain tempat mojok di sini lebih luas. Di dekat Museum itu juga ada waria gendut yang bersaing benar dengan aku jadi aku pindah kesini aja untuk cari job.”ungkapnya.

    “Hampir 20 kali sudah aku dikejar oleh SAT POL PP, hampir juga tertangkap tapi kan banyak tempat gelap disini untuk sembunyi dari kejaran mereka. Kadang aku mintai uang kadang juga aku gratisin kok,”lanjutnya.

    Pantauan Berita Sampit bukan hanya para waria yang mengunakan taman yang saat ini masih dalam kondisi gelap gulita tetapi di gunakan juga oleh beberapa anak muda yang masih sekolah untuk menengak minuman oplos seperti arak, dengan kondisi Taman Kota Sampit yang seperti ini tidak menutup kemungkinan kedepan nya akan terjadi kriminalitas di wilayah Taman Kota.

    (im/beritasampit.co.id)