Siswa Berprestasi di Kotim Minim Dukungan, Ada Apa?

    ​SAMPIT – Prestasi anak bangsa sepertinya tidak akan pernah berhenti dan akan selalu muncul di setiap sekolah, kampus dan lain-lain. Sampai kapan pun mereka akan terus dan terus berusaha mengukir presatasi di bidang yang mereka kuasai.

    Seperti yang pernah di katakan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia ini Soekarno, pada upacara sumpah pemuda mengatakan “Berikan aku 10 pemuda dan aku akan menguncang dunia”.

    Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui khususnya masyarakat Kotim bahwa baru-baru ini ada dua siswi dari Sekolah SMAN 1 Sampit, Gusti Salsabila (16) dan Sabrina Salwa Sabila (15) mampu mengukir prestasi dan mengharumkan nama Kabupaten Kotawaringin Timur ke kancah Nasional.

    Keduanya mengikuti Lomba Peneliti Belia Nasional (PBS) di Jakarta pada bulan November 2016 lalu, dan berhasil mendapatkan juara dua dengan menerima Medali perak dari panitia penyelengara.

    Bukan hanya itu mereka juga mendapatkan kesempatan dari pihak panitia untuk mengikuti Lomba International Confference For Young Scientist (ICYS) yang di selengarakan di Jerman pada bulan April tahun 2017 ini.

    Namun yang sangat memprihatinkan, saat ini mereka terkendala biaya untuk di setorkan ke pihak panitia agar mereka berdua bisa ikut Lomba ICYS di Jerman, Karena biaya yang harus mereka kumpulkan masing-masing dari satu orang adalah Rp 40 juta.

    “Sebenarnya masyarakat muda-mudi di Sampit Kotim ini punya potensi yang sama dari daerah Jawa, Sumatera dan lain-lain. Karena kami sudah sampai sejauh ini dan memohon dukungan dari siapa pun, sekecil apa pun bantuannya kami sangat menghargai,” ungkap Gusti Salsabila, salah satu siswi berprestasi asal Kecamatan Baamang Tengah ini, minggu (12/2/2017).

    Sebagai generasi penerus Kotim yang berprestasi, mereka berharap Pemerintah Daerah bisa memperhatikan mereka yang akan mewakili langsung Indonesia ke kancah Internasional.

    “Kami juga pernah ketemu langsung Bupati dan menyerahkan simbolis Piagam dan medali yang kami dapat, dan kami di suruh untuk mengajukan Proposal ke Pemda. Setelah kami ajukan proposal sampai sekarang belum ada konfirmasi yang jelas dari Pemerintah Daerah, bahkan kami mengajukan proposal ke beberapa Perusahaan besar yang ada di Sampit juga nihil. Kami memohon dengan sangat bantuan dari orang-orang yang peduli pendidikan,”terangnya. (im/beritasampit.co.id)