RSUD Lamandau Lalai, Nur Alam Minta Keadilan 

    NANGAN BULIK – Setelah hampir satu bulan lebih ibu Nur Alam curhat ke media sosial (medsos) mengenai kekecewaannya terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lamandau yang telah menyebabkan anaknya mengalami pembengkakan hingga radang di kaki kiri.

    Hal itu akibat penempatan jarum cairan infus yang bukan pada tempatnya (Flebitis), kini ia pun menuntut keadilan ke pemerintah daerah Kabupaten Lamandau.

    Saat dijumpai beritasampit ibu Nur Alam bersama anaknya yang mengalami flebitis tersebut sudah berada di kantor Pemda untuk menyampaikan tuntutannya terhadap kelalaian RSUD Kabupaten Lamandau.

    “Saya kesini datang untuk mencoba menuntut keadilan terhadap RSUD kabupaten Lamandau akibat kelalaiannya dalam penanganan terhadap pasien, dengan harapan nantinya RSUD Kabupaten Lamandau bisa memperbaikinya dan tidak ada lagi pasien yang menjadi korban,” ungkap Nur Alam saat dibincangi beritasampit (25/2/2017)

    Dilanjutkannya, rumah sakit Lamandau adalah Rumah sakit kebanggaan kita. “PELAYANAN” terhadap pasien merupakan faktor yang paling “PENTING”. Karena di situlah dapat dilihat “PARAMETER” kualitas akan rumah sakit tersebut.

    “Semoga masalah ini segera mendapat tanggapan positif dari pak bupati, demi tercapainya RSUD Lamandau yang profesional dan berkualitas tanpa melihat dari kalangan mana pasien tersebut agar tidak ada lagi Rafa – Rafa yang lain yang merasa di rugikan akibat dari kelalaian Dokter/tenaga medis yang ada di lingkungan kabupaten Lamandau tercinta ini,” harapnya.

    Lebih lanjut dikatakannya, flebitis adalah hal yang biasa terjadi. Tapi, ketika flebitis lalu Selulitis lalu Vomiting akut lalu Transaminitis lalu Abses dan akhirnya harus berakhir dimeja bedah, apakah masih bisa di katakan hal yang biasa-biasa aja? (cipt/beritasampit.co.id)