Pulpis..Ada Desa Yang Tak Tersentuh Jaringan Listrik….. Dimana ?

    Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo mengatakan bahwa masih ada desa yang masih belum tersentuh  dengan jaringan listrik. 

    “Masih ada beberapa desa yang gelap karena belum masuknya jaringan listrik,” ucap Edy Pratowo, Senin (26/2/17).

    Edy mengatakan, ada beberapa desa yang belum tersentuh jaringan listrik ini berada di jalur seberang Sungai Kahayan karena letak geografisnya, meski letaknya dekat dengan ibukota kabupaten setempat. Adanya bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi sangat diharapkan masyarakat di wilayahnya yang masih belum bisa menikmati penerangan.

    Dengan tidak adanya jaringan listrik, masyarakat merasa seperti berada di daerah yang terisolir. Masyarakat juga tidak bisa mendapatkan akses informasi yang sekarang ini menggunakan perangkat-perangkat elektronik yang tak bisa dipakai.

    Bentuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dari pemerintah melalui Dinas Pertambangan dan Energi  Provinsi Kalimantan Tengah di Desa Simpur Kecamatan Jabiren Raya dengan kapasitas 18 KWP cukup dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Bantuan pembangkit listrik seperti ini, masih dibutuhkan oleh masyarakat yang belum tersentuh jaringan listrik.

    Pemerintah setempat juga terus melakukan upaya koordinasi dangan pemerintah provinsi dan pusat, bagaimana untuk dapat memberikan pelayanan bidang penerangan kepada masyarakat ini. Anggaran pemerintah setempat yang masih terbatas, kata dia, belum bisa untuk seluruhnya mengakomodir keinginan masyarakat tersebut karena lebih banyak digunakan kepada peningkatkatan infastruktur jalan dan bidang lainnya.

    Kepala Desa Garung Kecamatan Jabiren Raya, Watson mengatakan bahwa sampai saat ini jaringan listrik masih belum masuk ke desa mereka. Masalah pembangkit listrik ini, merupakan kebutuhan mendesak yang diinginkan oleh masyarakat.

    Dibanding dengan masalah infrastruktur, adanya pembangkit listrik di Desa Garung seberang menjadi prioritas yang diusulkan karena infrastruktur jalan dan jembatan masih bisa diakomodir melalui dana desa. (pra/beritasampit.co.id)