Belasan Tahun Mengajar, Gaji Guru Honorer Hanya Rp 500 Perbulan 

    SAMPIT – Guru memang pantas mendapatkan julukan Pahlawan tampa tanda jasa, tugas yang sangat mulia sebagai tenaga pengajar untuk mencerdaskan generasi bangsa ini masih banyak yang belum mendapatkan kesejahteraan, terutama nasib guru honorer.

    Bahkan banyak sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang hampir semua masih menggunakan jasa tenaga honorer yang digaji dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan mereka perlu perhatian pemerintah.

    Salah satunya Abdul Talip, guru honorer di SDN 2 Terantang, Kecamatan Seranau yang mengabdi selama 11 Tahun, namun belum mendapatkan jaminan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    “Saya sudah lama mengabdi disekolahan ini selama 11 tahun, tetapi sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah,” ujar Talip (1/3/2017).

    Meski telah menyelesaikan pendidikan hingga Sarjana sebagai syarat untuk kelayakan menjadi tenaga pengajar, namun tetap saja tidak ada perubahan dan tetap bekerja sebagai guru honorer.

    “Kalau bicara gaji sangat kecil sesuai juklis dana BOS hanya Rp. 500 ribu perbulan, itu pun kadang terlambat bisa sampai 2 hingga 3 bulan baru gajian,” terangnya.

    Talip berharap pemerintah daerah memikirkan nasib para guru honorer yang sudah mengabdi lama belasan sampai puluhan tahun seperti dirinya.

    “Saya hanya bisa mengharap, pemerintah memikirkan nasib kami guru honor, apa lagi seperti kami yang lama mengabdi di sekolah, sedangkan tugas dan jam mengajar kami sama halnya seperti guru PNS,” pungkasnya. (fzl/beritasampit.co.id)