​DPO Polda Masih Berkeliaran, Lawan Bin Amerika Diduga Kerja Tambang Emas Bersama Dua Rekannya di Kotim

    SAMPIT – Masih ingat dengan tiga orang pelaku penganiayaan terhadap Kapolsek Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, pada Kamis (24/11/2016) sekitar pukul 21.00 WIB. Dimana satu orang diantaranya bernama Madin bin Amerika (28) ditembak mati setelah di TO tim gabungan dari Polda Kalteng dan jajaran Polres Katingan serta Polres Kotim.

    Kasus pengrusakan Polsek sampai penusukan terhadap Kapolsek Katingan Hulu, AKP Abdul Karim tersebut diduga kuat lantaran para residives penganiayaan ini dendam terhadap salah satu aparat yang bertugas di Mapolsek itu.

    Selain Abdul Karim, penusukan juga dialami salah satu anggota lainnya, Bripda Krisandi. Brigpol Nirwana yang juga ada di Mapolsek pada malam kejadian. Usai puas melakoni aksinya para pelaku melarikandiri sampai akhirnya satu pelaku Madin adik dari Lawan Bin Amerika itu tumbang oleh timah panas polisi yang mengepung pondok persembunyian para pelaku di Desa Tumbang Puan, Kecamatan Telaga Antang, sekitar 20 orang di bantu Brimob pada Kamis (9/2/2016) lalu sekitar pukul 03.40 dini hari.

    Kontak senjatapun sempat terjadi di sekitar pondok persembunyian para pelaku di KM 16,Kecamatan Telaga Antang tersebut lantaran para pelaku berusaha melawan saat hendak diamankan petugas.

    Namun menurut informasi diimpun beritasampit.co.id Jumat (24/3/2017) tadi siang, buronan Polda Kalteng sebanyak dua orang diantaranya Lawan Bin Amerika dan rekannya yang belum diketahui identitasnya ini melakukan penambangan ilegal di sebuah desa yang terletak di kawasan Kecamatan Antang Kalang tersebut.

    “Pastinya orang itu masih berada di Antang Kalang ini, kita tidak berani memberitahukan secara persi lokasinya,karena orang ini punya kesaktian,takutnya dendam sama kita,” kata IK warga Desa Tumbang Kalang tersebut.

    Bahkan menurut KN rekan IK pelaku yang merupakan warga Batang Garing,Palangka Raya ini sampai saat ini tidak pernah lepas dari senjata api rakitan yang selalu dibawa oleh kedua rekannya tersebut.

    “Lawan itu bisa menyembuhkan lukanya sendiri. Itu dulu yang kena tembak kakinya tidak ada bekas lagi kayaknya. Cuma memang dia tidak mau mengganggu orang kampung disini. Lagian dia banyak yang kenal juga,” jelasnya.

    Bahkan KN juga mengatakan, kalau Lawan bersama dua rekannya yang di sebut-sebut saat itu turut membantu pengrusakan mako Polsek Katingan Tengah itu saat ini bersama dengan Lawan.

    “Dua orang itu sama-sama baru keluar dari penjara juga informasinya, pas keluar itu ikut sama Madin (alm) dan Lawan, kalau ikut merusak polsek saya kurang tau juga,iya saat ini ikut sama Lawan, dua orang itu yang biasanya bawa dum-duman kesana kemari buat dia,” terangnya.

    Sementara itu sudah lebih dari satu bulan semenjak adik pelaku di tembak mati,dan Lawan di berhasil melarikan diri, kasus ini masih terus di kembangkan oleh aparat kepolisian. Namun sang DPO yang terkenal sakti lantaran memiliki ilmu kebal ini masih belum bisa tertangkap.

    (drm/beritasampit.co.id)